KIMKARYAMAKMUR.COM, Larangan Perreng – Perkumpulan bulanan Ranting NU (Nahdlatul Ulama) Larangan Pereng Kecamatan Pragaan hari Senin (20/09/2021) dihadiri oleh Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU dari jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah, serta pengurus ranting dan anggota perkumpulan ranting NU Larangan Pereng.
Wakil Ketua PCNU Sumenep Ustaz Zubairi Karim dalam sambutannya mengimbau agar warga NU di ranting bervaksin Covid-19, karena dengan bervaksin berarti kita melindungi diri sendiri dan orang lain.
“Agama mengajarakan La dharara wala dhirar. Jangan membuat mudharat pada diri sendiri dan orang lain.
“Bervaksin berarti menutup celah memudharatkan diri dan orang lain”, ujarnya.
Bagi warga NU tidak usah teori yang muluk-muluk tentang vaksin, cukup patuh pada imbauan struktur NU dan patuh pada guru-guru kita.
“Pengurus struktur NU dan guru pesantren kita bervaksin, maka ikuti contoh mereka”, tambahnya.
Sementara pengarahan dari Rais Syuriyah MWC NU Pragaan KH. Zarkasyi Abdurrahim bersyukur pada Allah SWT. bahwa sampai saat ini kepengurusan NU tetap solid. Soliditas dan konsolidasi pengurus berfungsi untuk menguatkan. Bercerai kita kuat, bercerai berai kita runtuh.
“Yang hadir ini sudah merupakan refresentasi wakil yang terpilih. Semoga terus ada yang mau mengurus NU dengan serius di semua tingkatan”, harapnya.
Ranting NU menurut beliau tingkatan penentu. Seberapa kuat ranting terbangun, sebesar itu pula MWC-NU terbangun, dan begitupun terus berantai sampai ke tingkat PBNU.
Kenapa NU harus diurus, agar tak dikalahkan orang lain. Beliau sitir maqalah Al haqqu bila nidhamin, qad yaghlibhu al-batil binidhamin. Kebenaran bernama NU ini-pun jika tidak diorganisir dengan rapi, akan mampu dikalahkan yang batil yang diorganisir.
Menjadi pengurus NU menurutnya harus tahu banyak hal. Ada maqalah Awwalu kulli syai’in al Ilmu bikuli syai’in. Awal setiap sesuatu itu adalah ilmu tentang banyak hal. Gunanya agar kita tidak mudah dijajah orang lain dengan model penjajahan era kekinian.
“Dengan tahu banyak hal kita akan meraih banyak kemanfaatan, termasuk hal vaksin. Al intifa’ bil i’tiqad. Kemanfaatan tumbuh sebab keyakinan”, tuturnya.
Orang NU dalam menyikapi apapun menggunakan al-ihtiyath dan al-ihtiyar.
“Kehati-hatian dan usaha yang sungguh-sungguh kunci hal. Setiap saat hidup kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang bertumpu pada ihtiyar dan ihtiyath”, ujarnya.
Kita oleh pendiri NU dicita-citakan sebagai ummatan wasathan mengedepankan moderasi dan keseimbangan. Sebab Allah menginginkan kita jadi kekuatan yang tak tergoyahkan oleh tekanan kiri dan kanan.
“Semoga serangan apapun yang datang, prinsip warga NU tidak akan pernah lekang oleh panas matahari atau ringsek oleh hujan seperti yang dicita-citakan oleh Syaikhana Khalil Bangkalan”. tutupnya. (Zbr/Bdr).