KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Matahari sudah bergerak sore, saat pegawai Kecamatan Pragaan mengikuti dengan semangat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih Pemkab Sumenep di Halaman Pemkab Sumenep di Hari Kemerdekaan ke-76 Tahun Republik Indonesia ini.
Dengan memakai baju koorpri dan patuh menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19, pegawai khidmah mengikuti upacara secara virtual penurunan bendera dari pendopo kecamatam Pragaan.
Camat Pragaan Darus Salam mengatakan bahwa penurunan bendera merupakan tradisi sekaligus acara rutin mengenang sejarah proklamasi setiap tanggal 17 Agustus sore hari. Pagi hari menaikkan bendera, sore hari menurunkan untuk disimpan sebagai bukti sejarah.
“Ini sebagai tanda kehormatan setinggi-tingginya pada bendera negara merah putih. Bendera memang selembar kain, tapi maknanya sangatlah dalam”, ujarnya Selasa (17/02/2021).
Saat kita menghormati bendera, katanya, yang kita hormati sejatinya adalah darah para pejuang dengan segala pengorbanannya.
“Warna merah artinya darah perjuangan, putih bermakna kesucian”, tambahnya.
Beliau katakan, bahwa berjuang mengisi kemerdekaan itu harus semangat, suci dan murni dari dasar hati, jangan ada embel-embel lain selain untuk mengisi kemerdekaan dan demi kemakmuran bangsa dan negara.
Beliau juga bangga dan bersyukur karena Danramil Pragaan dan Kapolsek Prenduan tahun ini dipercaya sebagai komandan upacara pada pengibaran maupun penurunan bendera di tingkat kabupaten.
“Kepercayaan itu mahal harganya. Merah putih berkibar karena rakyat percaya untuk merdeka. Kalau sudah percaya semuanya akan dikorbankan”. Pungkasnya. (Zbr/Bdr).