Foto : Sertijab Ketua FK KIM sunenep yang Lama Ke Ketua FK KIM Sumenep yang Baru (Dok.KIM-KMAP) |
KIMKARYAMAKMUR.COM, Sumenep – Baru-baru ini salah satu media mainstrem (kabarmadura.id) merilis berita dengan judul Diskominfo Sumenep Kesal, Dianggarkan Rp60 Juta KIM Vakum, mendapat kabar tersebut para pegiat KIM Kabupaten Sumenep segera meminta klarifikasi pada Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep.
Namun sangat nahas sekali karna Kabid Kominfo menepis kabar tersebut dan mengatakan bahwa kabar itu tidak benar.
“Tidak benar, wartawan kabar madura hari senin memang datang menemui saya dan tanya-tanya tentang KIM, tapi saya tidak bilang vakum, saya cuman bilang kalau saat ini acara KIM dengan ITS masih belum terlaksana karna kita menunggu yang dari ITS,” ungkap Akh. Taufik Kabid Komunikasi Publik Diskominfo Sumenep, Rabu (28/04/2021).
Akh. Taufik menegaskan bahwa pihaknya sudah menegur wartawan tersebut karna sudah memberitakan berita yang negatif.
“Saya juga merasa aneh kok tiba-tiba muncul berita negatif seperti itu, saya sudah tegur yang bersangkutan dan juga saya kirimi berita dari teman-teman kim,” tegasnya.
Sementara Ketua FK KIM Kabupaten Sumenep Ab. Hadi merasa kaget dengan rilisnya berita bohong tersebut karna sudah merugikan banyak pihak.
“Saya kaget kok tiba-tiba ada berita seperti itu, padahal di tiap kecamatan yang ada kimnya selalu mengirimkan informasi, kami sangat dirugikan sekali jika dibilang vakum karna koordinasi dan penyebaran informasi terus berjalan hanya saja untuk saat ini membatasi kegiatan yang harus mewajibkan bertemu semenjak covid-19 melanda,” ungkapnya.
Ketua KIM Dharma Bhakti tersebut menjelaskan bahwa pegiat kim hanyalah relawan informasi dan tidak digaji seperti wartawan lainnya.
“Kami ikhlas mengabdi meski tanpa gaji karna kami berkomitment untuk terus menyebar luaskan informasi di masing-masing kecamatan dan desa-desa murni tanpa embel-embel apapun, jadi informasi itu harus akurat jangan sampai mengada-ngada apalagi dengan disengaja, jadi kami meminta media tersebut memberikan klarifikasi terkait berita bohong tersebut atau kami akan mengajukan perkara ini kepada pihak berwajib,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Badrul Subakih selaku Ketua KIM Karya Makmur Pragaan yang juga menyayangkan atas beredarnya berita bohong yang dirilis kabarmadura.id tersebut.
“Sangat sayang sekali media besar seperti itu kenapa memberitakan yang tidak sebernarnya dan tidak sesuai fakta,” ungkapnya.
Ia juga merasa dirugikan atas kontent yang sama sekali tidak benar yang menginformasikan bahwa kegiatan bagi-bagi takjil di simpang tiga depan Rumah Kades Aeng Panas tidak diberitakan oleh KIM setempat.
“Saya sangat dirugikan karna berita kegiatan tersebut sebenarnya sudah tayang di media KIM Karya Makmur dan media Kominfo Sumenep tapi oleh media kabarmadura.id diinfokan tidak diberitakan, padahal tugas kami memang melawan hoax dan propaganda serta memberitakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya positip karna kami adalah mitra dari diskominfo yang selalu tetap berpedoman pada akhlak dalam menulis berita, kok media yang sudah besar malah berani-beraninya merilis berita bohong,” pungkasnya. (Bdr/@wi).