Workshop keorganisasian oleh PAC GP Ansor Pragaan (Dok.KIM-KMAP) |
KIMKARYAMAKMUR.COM, Pragaan – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor kecamatan Pragaan, Gelar Workshop Keorganisasian dan Peresmian Sekretariat PAC GP Ansor, (04/03/2021) kamis sore.
Acara workshop tersebut sebagai rentetan agenda dalam peresmian sekretariat PAC GP Ansor Pragaan, guna membangun sinergitas dan kesolidan dalam berorganisasi.
Imam Ghazali, S. Pd. I, selaku ketua PAC GP Ansor Pragaan menyampaikan bahwa tujuan adanya workshop keorganisasian untuk melatih diri agar dalam berorganisasi bisa lebih solid.
“Tujuan workshop keorganisasian ini untuk menjadikan Ansor di Pragaan lebih baik dan tertata rapi baik dari tupoksi maupun kesolidan antar pengurus dan anggota, agar militansi berorganisasi tercapai,” ungkapnya.
Abd. Wasid, M.Pd wakil sekretatis PW GP Ansor Jawa Timur Selaku pemateri Memaparkan bagaimana cara dalam berorganisasi yang baik serta memberikan beberapa solusi dalam segala problem berorganisasi.
“Ada banyak hal yang harus dilakukan dalam berorganisasi, khususnya pengurus harian yaitu mereka harus diberi tanggung jawab agar merasa dirinya penting dan diperlukan, jika tidak mereka akan merasa santai-santai saja tanpa beban apapun. Akan tetapi semua harus sesuai dengan persetujuan ketua,” ucap Abd. Wasid.
Ia juga meminta agar setiap apapun yang akan dilakukan terkait organisaisi harus persetujuan ketua, sebab kendali utama adalah ketua dan sekretaris harus membantu ketua.
“Saya minta agar setiap apapun yang kan kita lakukan dalam sebuah kegiatan harus persetujuan ketua dimana sekretaris harus membantu ketua dalam segala Hal dan Yang mengatur laju gerak organisasi adalah pengurus harian, jadi harus saling koordinasi antar pengurus harian dan banom,” pintanya.
Ketua PC GP Ansor Sumenep, K. Qumri Rahman menambahkan beberapa trik yang dilakukan oleh Pengurus Cabang GP Ansor Sumenep dalam memantapkan dan menyadarkan pengurus yang kurang aktif, yaitu dengan do’a.
“Pengurus Cabang GP Ansor Sumenep juga melakukan beberapa cara dalam pengaktifan pengurus harian maupun banom, yaitu pendekatan dengan do’a (biddu’a) dengan harapan agar bisa sadar dan aktif,” pungkasnya. (@wi/Bdr).