Maulid Nabi Muhammad SAW di Depan Studio Permata FM (Dok.KIM-KMAP) |
KIMKARYAMAKMUR.COM, Aeng Panas – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Radio Komunitas Permata FM Desa Aeng Panas Kecamatan Pragaan Senin (02/11/2020) bertempat di depan studio Permata FM membawa pesan wajah Islam yang ramah dan santun.
Peringatan maulid yang dihadiri puluhan tokoh dan ribuan pendengar live kanal 99 MHz atau via streeming Permata FM itu menghadirkan pesan bahwa ekspresi keislaman nusantara dengan islam timur tengah atau eropa sekalipun beda.
Ekspresi keislaman di Nusantara seperti di Aeng Panas dan sekitarnya berdiri di atas infrastruktur budaya. Berdiri diatas kegiatan maulid, rokat tasek, tahlilan dan budaya lainnya.
Demikian pesan berharga yang disampaikan pembicara kegiatan Maulid KH. Ahmad Madzkur Abd. Wasik saat memberikan hikmah maulid pada fans Permata Fm.
“Bukan hanya masjid dan mushalla, Radio Permata-pun bermaulid dengan kekuatan lokal. Ini corak islam nusantara yang ramah berdiri diatas budaya lokal. Jarang dijumpai di radio lain di kota metropolitan atau bahkan di timur tengah”, ujarnya memberi penjelasan.
K. Madzkur menambahkan bahwa corak Islam Indonesia memperbaiki kehidupan umat bukan keras ‘motel pekolan” (main tangan besi). Islam masuk menjadi syariat secara bertahap.
Ia contohkan budaya minum khamer dulu budayanya orang arab.
Islam datang pertama bawa informasi bahwa khamar ada manfaat dan mudharatnya. Tapi mudharatnya jauh lebih besar ketimbang kebaikannya.
“Jalan dakwah Islam pada penegakan syariat Islam dalam hal kejelekan dilakukan bertahap, pelan pelan”, tuturnya berwibawa.
Beliau lanjutkan, bahwa ada sahabat memimpin shalat jamaah membaca surat Al Kafirun diulang ulang, muter-muter.
“Usut punya usut ternyata sahabat shalat habis mabuk, ayatnya muter muter. Lalu turunlah ayat yang isinya kalau shalat jangan dalam keadaan mabuk”, ujarnya mengurai tahapan dakwah.
Larangan minuman Khamer dilegitimasi alQuran saat ada sahabat mabuk membuat kerusakan fasilitas, baru turun ayat yang mengharamkan khamer secara total.
“Ini artinya bahwa dalam memperbaiki kejelekan yang membudaya jangan dilakukan sekaligus. Tapi harus dengan pelan pelan dengan membangun kesadaran”, katanya disambut antusias Fans.
Pengasuh PP. Annajah Karduluk ini juga menjelaskan tentang tingginya derajat mencintai rosul. Beliau cerita bahwa ada sahabat nabi dari pegunungan bertanya tentang waktu kiamat, oleh rosul dijawab apa yang engkau persiapkan. Sahabat itu menjawab, tak ada ya rosul, tak juga shalat dan zakat, hanya cinta kepada engkau ya rosul.
“Nabi Muhammad mengatakan bahwa seorang nanti akan dikumpulkan dengan orang yang dicintainya”, tuturnya mengurai arti cinta.
Jangankan manusia, tambahnya, mimbar dari kayu yang pernah diduduki rosulillah saat khatbah menangis gara gara diganti mimbar baru.
Terakhir beliau berdoa semoga yang hadir diberikan kesempatan berziarah ke Makkah Madinah.
“Kata rosul, siapa yang ziarah ke aku, wajib memperoleh syafaatku”, pungkasnya. (Zbr/Bdr).