Pemasangan Umbul-Umbul di pintu gerbang desa (Dok. KIM-KMAP) |
Aeng Panas – Tidak mudah menggapai kemerdekaan RI, para pahlawan bangsa melalui jalan terjal dan sejarah panjang yang berdarah-darah melawan penjajahan beratus ratus tahun. Saat ini kita tinggal menikmati hasil perjuangan para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
Demikian disampaikan Kepala Desa Aeng Panas sembari ikut serta dalam pemasangan umbul-umbul dan poster HUT RI Ke 75 di pintu gerbang masuk desa dan di balai desa.
“Tugas berat kita saat ini bukan angkat senjata, melainkan mengisi dan mempertahankan kemerdekaan dengan mengerahkan potensi desa untuk kemakmuran warganya”, ujarnya kepada perangkat desa yang turut bekerja memasang umbul umbul, Selasa (11/08/2020).
Beliau katakan bahwa perjuangan setelah kemerdekaan yaitu memperjuangkan kemandirian ekonomi di desa, mengejar ketertinggalan dalam kemajuan teknologi, peningkatan kreatifitas para pemuda, dan lain sebagainya.
Kita sudah merdeka 75 tahun lamanya, sambungnya. Merdeka bukan berarti bebas semaunya sendiri, sehingga merasa bebas berbuat apa saja tanpa tanggung jawab sosial.
“Merdeka itu keluar dari sistem penjajahan apapun menuju kemakmuran desa yang lebih nyata, melindungi warganya, dimana kesehatan dan pendidikan lebih baik, serta infrastruktur yang lebih merata”, tuturnya menambahkan.
Kemerdekaan itu, kata beliau, lebih merupakan proses perjuangan menentukan nasib desa sendiri dari pada keadaan yang bebas dari segala soal, kesulitan, hambatan yang dihadapi warga desa.
“Arti kemerdekaan tidak hanya merdeka secara politik dan geografis, tetapi rakyat Indonesia dan utamanya warga desa juga harus merdeka dari sisi ekonomi, budaya, pendidikan, pertahanan, dan lain-lain dengan tetap berupaya mewujudkan keadilan sosial”, ujarnya penuh hikmah.
Pemasangan umbul-umbul berjalan dengan lancar dan diikuti oleh warga desa Aeng Panas yang tersebar di 4 dusun, dusun Pesisir, Nong Malang, Galis dan Cecek. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).