Penyambutan Mahasiswi UMM Malang oleh Perangkat Desa (Dok. KIM-KMAP) |
Aeng Panas – Terhitung sejak tanggal 5 Agustus 2020 sampai dengan 4 September 2020, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui lembaga Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ke desa Aeng Panas dengan tema Bhaktiku Negeriku.
Salah satu Koordinator Desa Nuryani Khairun Nisa’ kepada KIM Karya Makmur hari Senin (10/10/2020) mengatakan bahwa KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat mengasah kecerdasan sosial dan emosional. Di samping itu mahasiswa diharapkan dapat belajar mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat serta dapat memberi solusinya.
“Selama ini kami bergelut dengan tumpukan buku di kampus. Saatnya kami asah pola pikir kita, kita kontektualkan dengan realitas di masyarakat”, ujar mahasiswi cantik berkaca mata ini.
Menurutnya juga KKN bagi mahasiswa dapat melatih para mahasiswa agar lebih terampil dalam memecahkan berbagi masalah yang ada di dalam masyarakat agar makin mampu memberdayakan masyarakat desa itu sendiri.
“Tak selamanya kami ada di kampus, nantinya kami akan pulang ke desa. Agar tak gagap, kampus melepas kami di desa agar kami belajar banyak disini”, tambahnya lagi.
Dia juga tambahkan, bahwa dengan KKN ini dirinya dapat mendalami dan menghayati adanya hubungan ketergantungan dan keterkaitan kerjasama antar sektor, terutama sektor kelembagaan yang ada di desa, baik RT, PKK, organisasi pemuda dan lain-lain.
Tak hanya itu bagi almamater perguruan tinggi, dengan KKN ini, perguruan tinggi dapat memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pembangunan ilmu pengetahuan yang diasuh di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
Sementara itu Kepala Desa Aeng Panas Muhammad Romli, SE. mengaku senang mendapatkan pengabdian mahasiswa. Beliau katakan bahwa inilah wujud terbentuknya link and match antara dunia pendidikan tinggi dengan masyarakat sebagai stakeholder.
“Ilmu lahir tak semata untuk ilmu saja, tapi agar dapat disambungkan dengan kebutuhan masyarakat. Teorinya bisa didapat di kampus, tapi aplikasinya tentu di masyarakat. Jadi kampus harus Link And Match dengan desa”, kata Kades yang punya obsesi tinggi untuk cita-cita warganya.
Mahasiswa KKN ini selama ada di Aeng Panas ditempatkan dibalai desa dan langsung berinteraksi dengan masyarakat, dengan kelompok pemuda termasuk mengambil bagian komunikasi melalui radio desa Permata FM. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).