Siswa-siswi Nurul Huda Pakamban Laok Berebutan memasukkan infaq Pada Koin Muktamar |
Pakamban Laok – PP. Nurul Huda Desa Pakamban Laok Kecamatan Pragaan menjadi obyek gerakan koin yang dikunjungi oleh Tim Kirab Koin Muktamar NU Pragaan pada hari terakhir perjalanan kirab, Ahad (01/03/2020).
Sejumlah tenaga edukatif guru, karyawan, murid, santri dan jajaran pengasuh menyambut kedatangan Kirab Koin dengan penuh semangat dan gembira.
Lora Fatihul Abror salah seorang cucu pengasuh utama PP. Nurul Huda KH. Imron Syahruddin mengatakan bahwa keluarga Ponpes Nurul Huda menyambut semangat gerakan arus baru gerakan Koin Kemandirian Nahdlatul Ulama. Beliau ceritakan semangat KH. Imron Syahruddin setiap kali menyambut kegiatan NU di PP. Nurul Huda.
“Sejak muda kakek kami KH. Imron Syahruddin menjadi pejuang NU. Semangat itu terus diwariskan kepada kami anak cucunya. Usia beliau sudah dikisaran angka 100 tahun, sudah sangat sepuh, sulit berkomunikasi. Tapi entah bagaimana, ketika diberitahu ada kegiatan NU, komunikasi beliau seolah lancar, seolah ada magnet menyengat beliau”, ucap lora Fatih yang masih jomblo ini.
Beliau juga terharu dengan semangat luar biasa yang ditunjukkan tim gerakan kemandirian Koin Muktamar dari hari ke hari.
“Menyusuri pelosok dusun bagi tim tak mudah. Butuh semangat butuh kesabaran. Semangat tim ini menunjukkan kesungguhan dan militansi pengurus untuk terus mengarus utamakan kemandirian ekonomi bagi jam’iyah”, tambahnya lagi penuh semangat.
Menurutnya, NU saat ini serius membangun kemandirian melalui koin Muktamar dan koin peduli umat. NU saat ini, ucapnya, mulai menemukan jati diri sejarah kegemilangan Nahdlatut Tujjar di awal sejarah berdirinya, dengan berusaha berdiri di atas kaki sendiri, tidak menggantungkan sumbangan dari pihak lain, baik pemerintah maupun kekuatan lain.
“Kemandirian inilah yang akan membuat NU besar, kuat, disegani, dan bermartabat. Disegani oleh kawan maupun lawan”, ujarnya lagi seolah menerawang mengingat masa keemasan awal berdirinya NU.
Sementara itu Sekretaris Lazisnu Ust. Syarif Hidayatullah yang tiap saat selalu mendampingi perjalan kirab juga mengapresiasi kesungguhan Tim Kirab terus mendengungkan arus baru gerakan kemandirian NU ini.
“Arus baru ini secara perlahan tapi pasti tak akan lagi mengandalkan arus lama yang lebih berpihak kepada para pemodal, kapitalis. Kalangan akar rumput dulu terabaikan. Adakah yang lebih kuat dari kekuatan warganya sendiri?”, Tanyanya singkat disambut diam.
“Arus baru ini sangat tepat dan menguntungkan warga, karena kemandirian dibangun dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan dimanfaatkan sendiri oleh masyarakat pula dengan kegiatan Muktamar”, tuturnya penuh senyum.
Dari Pondok Pesantren Nurul Huda Pakamban Laok ini diperoleh uang koin Muktamar NU sebesar Rp. 482.400. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP)