KIMPRAGAAN.COM JADDUNG – Hadir dalam kegiatan Musrenbangcam Kecamatan Pragaan Tahun 2025 di pendopo desa Jaddung Pragaan, Pelaksana Tugas Camat Pragaan Abdul Khalid meminta Pemerintah Daerah memperhatikan relokasi pasar hewan pasaran hari Rabu yang menjadi keluhan warga setiap minggunya.
“Pasaran hari Rabu itu saya lihat banyak jual beli kambing sepanjang jalan dari pagarnya SD paling timur sampai ke pasar. Minta tolong itu bagaimana caranya menyelesaikan, mungkin dengan pendekatan anggaran,” ucapnya merasa prihatin, Selasa (27/02/2024).
Mantan ajudan Bupati Sumenep ini mengatakan bahwa ada berbagai opsi, antara lain relokasi pasar hewan yang bisa dilakukan agar jalan tidak macet dan pemandangan jual beli hewan tidak mengganggu jalan trotoar yang ada.
“Di sekitar pasar itu katanya ada tanah percaton yang bisa ditimbun sebagai alternatif,” jelasnya.
Selain itu, masalah kedua yang dia diketengahkan adalah masalah kebiasaan buruk warga yang sembarangan membuang sampah ke sungai.
“Sebab dibuang ke sungai, sampah menumpuk, kotor bau dan menyebabkan bersarangnya berbagai penyakit tentu saja,” jelasnya dengan nada prihatin.
Berkaitan itu pihaknya menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Sumenep telah melakukan MOU (Memorandum Of Understanding) dengan Jepang guna mendapatkan dana pinjaman sebesar 900 miliar untuk pengelolaan sampah.
“Semoga dari dana itu Pragaan mendapatkan dukungan anggaran pengelolaan sampah. Terutama pengelolaan sampah plastik yang sangat berbahaya namun dapat dikelola bernilai ekonomis,” tuturnya.
Abdul Khalid juga bersyukur bahwa Musrenbangcam kali ini akan lebih simpel karena desa sudah menginput data usulan ke SIPD dan masuk ke Kemendagri. Skala prioritas sudah ada datanya di Kemendagri.
“Dengan data yang telah diinput sebelumnya, maka Pemerintah Kabupaten tentu lebih mudah dan gampang menginput data usulan desa,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Abdul Khalid mengenalkan tagline atau slogan “Pragaan Gembira”, yaitu Gagah, karena Pragaan merupakan pintu masuk kabupaten Sumenep.
“Pragaan harus gagah karena wajah depan Pemkab. Dengan menjadi pusat destinasi wisata, tugu keris di kecamatan Pragaan, maka Pragaan harus tampil gagah,” tambahnya.
Selanjutnya, Elok, tampilan Pragaan harus mempesona bagus dan indah. Kemudian Maju, artinya semua desa berpartisipasi untuk memajukan Pragaan. Bersih, bersih lingkungan dan bersih hatinya karena hati yang menentukan perbuatan. Islami, Pragaan banyak lembaga pendidikan, pesantren, musholla, masjid.
“Karena itu maka Pragaan harus berkehidupan yang islami,” tuturnya.
Selanjutnya Ramah, santun kepada semua orang, budayakan senyum, sapa salam.
Makna huruf selanjutnya adalah Aman, artinya wilayah Pragaan harus aman dari berbagai gangguan Kamtibmas. Hal itu perlu peran dan dukungan TNI Polri dan warga masyarakat.
Penulis : Zuber
Editor : Zy