Pelatihan Tahjizul Jenazah oleh MDS. RA Pragaan (Dok.KIM-KMAP) |
KIMKARYAMAKMUR.COM, Kaduara Timur – Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalalul Ansor (MDS. RA) Pimpimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Pragaan kali ini mengemas kegiatan dengan menyelenggarakan Pelatihan Tajhizul Jenazah di Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Kaduara Timur yang bertempat di Masjid Nurul Ikhlas, Rabu (16/09/2020) malam.
Acara tersebut berlangsung sangat khidmat, dibuka dengan Pembacaan Shalawat Nariyah oleh Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdatul Ulama Kecamatan Pragaan KH. Ach. Sholehuddin. Acara tersebut juga dihadiri oleh Rais Syuriyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Kaduara Timur KH. Taufik.
Pelatihan Tajhizul Jenazah ini diisi langsung oleh pemateri yaitu K. Qumri Rahman, Ketua MDS. RA Kabupaten Sumenep. Adapun peserta yang mengikuti pelatihan ini diantaranya Pengurus Takmir Masjid Nurul Ikhlas, Pengurus Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Pragaan, Pengurus Pimpinan Ranting GP Ansor se-Kecamatan Pragaan dan para pemuda Kaduara Timur.
Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Pragaan Imam Ghazali, S.Pd.I dalam sambutannya mengatakan diadakannya pelatihan Tajhizul Janazah ini karena minimnya pemuda saat ini yang kurang faham mengenai tatacara merawat janazah yang sesuai dengan syariat islam seiring perkembangan zaman yang sangat pesat.
“Pelatihan Tajhizul Jenazah oleh MDS. RA Kecamatan Pragaan ini untuk memperdalam keilmuaan tajhiz jenazah kepada para pemuda kecamatan pragaan khususnya pemuda Kaduara Timur yang diantara mereka masih kurang pemahaman tentang bagaimana mengurus jenazah sesuai syariat Islam dan tuntunan para Ulama”, ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa adanya kegiatan seperti ini juga bertujuan untuk memberikan keberanian bagi peserta dalam melakukan tajhizul Jenazah kedepan, terutama kepada keluarga peserta kelak.
“Kegiatan seperti ini juga melatih keberanian kita dalam hal mengurus jenazah dan siap berkontribusi dimasyarakat untuk ikut serta melakukan tajhiz Jenazah secara sukarela dan melakukannya dengan benar”, imbuhnya.
Sementara itu K. Qumri Rahman selaku pemateri menjelaskan bahwa tata cara merawat jenazah yang dia sampaikan tidak jauh berbeda dengan cara yang sudah dilakukan masyarakat pada umumnya.
“Ada salah satu cara yang tidak di lakukan oleh masyarakat kita pada saat merawat jenazah padahal sunnah untuk dilakukan karena tidak terbiasa ada juga karena tidak tau bahwa itu sunnah yaitu, pada saat janazah belum dimandikan badan janazah digerak-gerakkan terlebih dahulu, dimulai dari tangan dengan digerakkan keatas kebawah dimulai dari yang kanan kemudian tangan yang kiri yang tujuannya supaya mempermudah jenazah saat mau di kafani, agar tangan tidak renggang kemudian kedua kakinya juga digerakkan secara bergantian sehingga sampai pada waktu dimandikan. Juga menjadi kesunnahan dalam memandikannya dengan menggunakan tiga wadah berbentuk gentong yang berisi air bersih” jelas K. Qumri.
Pelatihan tersebut selain mengajarkan berbagai materi tentang tahap-tahap dalam mengurus Jenazah, juga diajarkan langsung mengenai bagaimana praktik tajhiz jenazah secara lengkap dan berurutan melalui video dengan alat bantu proyektor. Acara yang diikuti oleh puluhan orang itu ditutup dengan pembacaan shalawat. (Slm/Bdr)