Santunan Yatim oleh PRNU Jaddung (Dok.KIM-KMAP) |
KIMKARYAMAKMUR.COM, Jaddung – Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jaddung dikenal memiliki ghirah besar berbuat untuk warganya di bidang sosial, terutama saat momentum Muharram, bulan puasa dan hari hari besar Islam dan nasional.
Bertepatan dengan hari Asyura’ 10 Muharram 1442 H tak disia-siakan oleh NU Ranting Jaddung, ia menggandeng banyak lembaga untuk menyantuni yatim, antara lain Lazisnu MWC NU Pragaan, BMT NU Pragaan, NU Ranting Jaddung, IPNU IPPNU Jaddung, Ranting Muslimat dan Fatayat Jaddung, KKN Instika dan beberapa pegiat sosial masyarakat. Semua datang memberikan santunannya sendiri-sendiri, Sabtu (29/08/2020).
“Ini hari paling bahagia buat NU Ranting dan juga buat anak yatim asuhan ranting, karena mereka dapat amplop banyak untuk membantu hidup mereka”, kata K. Zubaidi Ismail Ketua Ranting NU Jaddung usai gelar seremonial acara.
Ada sekitar 40 anak yatim yang disantuni, datang dari berbagai pelosok dusun. Bukan hanya berupa uang tapi juga dilakukan pengukuran seragam sekolah bagi yatim.
“Seragam sekolahnya juga kita bantu, karena seragam dipakai tiap hari. Si yatim hanya tak punya ayah, tapi pendidikan mereka tak boleh putus. Kita semua bisa jadi ayah ideologis buat mereka”, tambahnya lagi.
Acara santunan dihadiri oleh Pengurus MWC NU Pragaan K. Jamali Salim, KH. Asyari Khatib, K. Fathorrahman, Ust. Zubairi Karim, Ra Fatihul Abrar dll, juga hadir dari BMT NU Pragaan, Muslimat, Fatayat, IPNU-IPPNU, KKN Instika dan sejumlah undangan lainnya.
Acara dimulai dengan membaca tahlil bersama, dilanjutkan pembacaan shalawat nabi, pengarahan Muharram dari K. Fathorrahman yang banyak menjelaskan tentang keutamaan meluaskan rizqi dirinya dan kekuarganya di tanggal 10 Muharram.
Ia memetik hadis bahwa barang siapa meluaskan rizqi dirinya dan keluarganya di hari 10 Muharram, maka Allah akan meluaskan rizqinya setahun kedepan.
“Orang yang membantu memberi makan orang lain di hari Asyura’ akan dibangunkan dua rumah emas oleh Allah”, ceramahnya menceritakan seorang janda tua yang bersikeras mencari pinjaman pada seorang Qadhi dan non muslim hanya untuk merayakan hari 10 Muharram.
Si Qadhi tidak memberikan pinjaman, tapi seorang non muslim tampil sebagai penolong. Si Qadhi menyesal saat malam harinya ia bermimpi ada dua rumah besar, tinggi terbuat dari emas yang hanya akan diberikan bagi yang membantu merayakan 10 Muharram.
Si Qadhi datangi non muslim untuk mengganti kemurahannya yang diberikan pada sang Janda dengan berkali kali lipat uang.
Tapi non muslim malah membalasnya dengan pernyataan masuk Islam karena rangkaian kebenaran ajaran Islam yang ditunjukkan dalam mimpi si Qadhi. (Zbr/Bdr).