87.9 Mhz - Pragaan Station

Satu Hati, Satu Frekuensi

Di Haul Bujuk Nuun Karduluk, KH Fauzan Badruddin Ajak Warga Perkuat Keimanan

- Publisher

Senin, 27 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KIMKARYAMAKMUR.COM, Karduluk – Dalam Haul Qubra Buju’ Nu’un, Buju’ K. Sarinu dan Buju’ Mali pada hari Senin, (27/09/2021) bertempat di maqbarah Makam Lebar Dusun Galis Desa Karduluk, penceramah kondang KH. Fauzan Badruddin mengajak warga masyarakat memperkuat keimanan.

Penceramah muda berbakat ini mengungkapkan bahwa kehadiran warga di haul ini sebagai wujud pengabdian putra-putri Buju’ kepada Sesepuh Buju’ yang nanti bisa dipetik buahnya di dunia dan di akhirat.

Beliau lanjutkan, kita semua ingin masuk surga, karena semua macam keindahan yang ada di surga menyenangkan, berbeda dengan di dunia. Surga tempat yang baik, maka hanya orang baik yang akan masuk surga. Orang baik adalah adalah orang yang baik hatinya, karena Allah tidak melihat fisik dan harta seseorang, melainkan yang berharga dihadapan Allah adalah kebaikan hati dan amal perbuatannya.

Tanda orang beriman dan bertaqwa, katanya, percaya dengan sungguh-sungguh kepada sesuatu yang ghaib. Hal ghaib terkadang tidak mampu dipecahkan dengan logika.

“Kalau tidak yakin bahwa alam barzah ada, tidak mungkin kita bersusah payah berkumpul menghauli Buju’, karena alam barzah itu ghaib,” ujarnya.

Baca Juga:   MOH. SUBLI, TERPILIH SEBAGAI PETUGAS SIAK TERBAIK II SUMENEP

Kita semua yang hadir tentu karena di dada tumbuh keimanan. Kelas keimanan manusia itu berbeda-beda seperti perbedaan jenjang sekolah, ada yang kelas MI, MTS, MA, Perguruan Tinggi dengan gelar Sarjana Strata 1 atau 2, doktor dan profesor.

Ada cerita yang dikisahkan beliau hal keimanan. Ada orang lapar, hanya dengan mengangkat tangannya kelangit, turun makanan. Ada orang mau menyeberang laut tidak menggunakan perahu, tapi laut terbelah dengan tongkatnya seperti jalan raya. Ada juga orang dibakar tidak mati, malah keluar dari kobaran api semakin sehat.

“Kalau kita tidak percaya dengan cerita itu, keimanan kita patut dipertanyakan, karena cerita itu ada dalam Al-quran. Yaitu ceritanya nabi Isa, nabi Musa dan nabi Ibrahim,” tuturnya mantap.

Keimanan yang mantap, tambahnya, akan memudahkan jalan keluar dari setiap kesulitan hidup dan kemurahan rezeki. Ada banyak rangkaian peristiwa dan pekerjaan yang seolah sama pekerjaanya, tapi tidak sama hasilnya. Semua memerlukan keimanan.

“Pekerjaannya sama ‘mengambil batu’. Bagi pekerja kasar dan dokter berbeda hasilnya. Bagi pekerja kasar honor mengambil batu gunung dari dalam kali dihargai 25.000, sementara bagi seorang dokter bedah, mengambil batu ginjal dari dalam tubuh si sakit bisa dihargai 25.000.000. Itu perumpamaan jenjang keimanan,” tambahnya lagi.

Baca Juga:   M. Ramzi DPRD Sumenep Dapil 3 Terpilih dari Partai Hanura Nyatakan Siap Bangun Sinergitas dengan Ansor Pragaan

Terbukanya semua keberkahan langit dan bumi syaratnya iman dan taqwa. Kalau iman, kekayaanya akan melahirkan syukur, dan kemiskinannya-pun akan melahirkan kesabaran dan keindahan.

“Semoga dengan mengabdi ke Buju’ menjadi sebab bagi kita kelak mati dalam keadaan husnul khatimah membawa iman,” doanya diamini hadirin.

Beliau lanjutkan, bahwa kita hidup di dunia ini karena dikehendaki Allah, maka serahkan semua persoalan hidup kepada Allah.

Perumpamaanhidup mencari rezeki, seperti kita diundang orang dalam sebuah hajatan. Kalau kita taat aturan, maka rezekinya ditanggung yang mengundang. Buktinya, orang sakit di rumah sakit meski tidak bekerja rezekinya ditanggung pihak rumah sakit. Kenapa? Karena orang sakit percaya kepada dokter dan pihak rumah sakit.

“Maka ketika kita menjadi tamu Allah di bumi, ikuti aturannya, jalani ikhtiar seperlunya, maka rezekinya-pun akan ditanggung Allah,” ujarnya makin mantap.

Buju’ menjadi contoh bagi kita dalam menata keimanan, keimanan yang lahir dari kesungguhan dan kesucian hati.

Baca Juga:   Kuliner Ibu Qudsiyah Kaduara Timur Laris Terjual di Bazar Takjil Tugu Keris

Di zaman Syaikhona Kholil, Bupati Bangkalan dulu pernah silaturrahim meminta barokah agar di hari perkawinan putranya tidak hujan. Kiyai Kholil hanya memberi tulisan kertas digulung, agar diletakkan diatas pintu. Benar sekali tak ada hujan datang. Ternyata isi gulungan kertas itu hanya tulisan “Pala’nah Bupati Rajah” (Penis Bupati Besar).

Pelajaran keimanan apa yang bisa kita ambil dari cerita itu? Bahwa apa yang ditulis di kertas itu hanya formalitas saja, intinya pengamalan hati, sehingga mendatangkan ridha Allah.

“Inti keimanan menyambungkan rohani setulus-tulusnya kepada Allah SWT. untuk meraih ridhanya”, ujarnya.

Kalau iman seorang hamba mapan, dia akan melampaui logika alam berfikir. Perkara yang bagi orang biasa bisa ditempuh puluhan tahun, bagi yang menggantungkan iman kepada Allah, kadang hanya dijalani satu dua tahun saja.

“Banyak cerita orang mau berangkat haji butuh waktu puluhan tahun, tapi bagi sedikit orang dengan haji plus hanya dijalani satu dua tahun saja. Itupun uangnya dikasih orang. Tidak sulit bagi Allah kalau Allah cinta. Dekati Allah dengan sepenuh keimanan kita,” pungkasnya. (Zbr/Bdr).

31 views

Berita Terkait

Sambangi Kompolan Sarwa, PJ Kades Pakamban Laok Dorong Warga Aktif Bayar Pajak PBB
Tiga Puluh Tujuh Tahun Kompolan Sarwa Desa Pakamban Laok Masih Bertahan
Optimalkan Pembayaran Pajak PBB, Camat Bertemu RT RW Pakamban Laok
PLH Camat Pragaan Hadiri Musdes Sosialisasi Program Jatim Puspa di Desa Pragaan Laok
Bupati Sumenep Buka Festival Desa Wisata Sebagai Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Sumenep
Kunjungi Stand Pragaan, Bupati Apresiasi Keaslian Sumber Belerang Misgilome
Stand Desa Wisata Pragaan Sajikan Produk Unggulan Desa dan Wisata Misgilome Sumber Belerang
Istighosah dan Meeting Pagi, Kecamatan Pragaan Komitmen Ikut Pameran Desa Wisata

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 18:39 WIB

Sambangi Kompolan Sarwa, PJ Kades Pakamban Laok Dorong Warga Aktif Bayar Pajak PBB

Sabtu, 28 Juni 2025 - 18:15 WIB

Tiga Puluh Tujuh Tahun Kompolan Sarwa Desa Pakamban Laok Masih Bertahan

Kamis, 26 Juni 2025 - 14:24 WIB

Optimalkan Pembayaran Pajak PBB, Camat Bertemu RT RW Pakamban Laok

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:47 WIB

PLH Camat Pragaan Hadiri Musdes Sosialisasi Program Jatim Puspa di Desa Pragaan Laok

Kamis, 19 Juni 2025 - 22:24 WIB

Bupati Sumenep Buka Festival Desa Wisata Sebagai Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Sumenep

Kamis, 19 Juni 2025 - 20:53 WIB

Stand Desa Wisata Pragaan Sajikan Produk Unggulan Desa dan Wisata Misgilome Sumber Belerang

Senin, 16 Juni 2025 - 08:38 WIB

Istighosah dan Meeting Pagi, Kecamatan Pragaan Komitmen Ikut Pameran Desa Wisata

Senin, 16 Juni 2025 - 08:11 WIB

Di Apel Pagi, Koordinator KB Jelaskan Stunting Pragaan Turun di Angka 11,2 Persen

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page