KIMPRAGAAN.COM, Dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan (blue economy) di Kabupaten Sumenep, dosen dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berkolaborasi dengan dosen dari Universitas Wiraraja (Unija) menggelar pelatihan manajemen konten komunikasi digital bagi entitas mangrove di Desa Kadatim, Sumenep.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola Bumdes Pasopati Mangrove Kedatim dalam memanfaatkan teknologi digital guna mempromosikan dan mengembangkan potensi ekowisata mangrove.
Pelatihan ini diikuti oleh para pengelola Bumdes Pasopati Mangrove dan melibatkan berbagai elemen masyarakat setempat.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan cara membuat dan mengelola konten digital yang efektif untuk media sosial, termasuk strategi komunikasi yang dapat menarik minat wisatawan serta investor.
Materi pelatihan meliputi pembuatan video promosi, fotografi, penulisan konten kreatif, hingga teknik optimasi media sosial.
Rio Kurniawan, dosen dari UTM sekaligus Ketua dalam pelaksanaan kegiatan ini, menyampaikan bahwa pengembangan kapasitas dalam manajemen konten digital sangat penting bagi entitas lokal seperti Bumdes Pasopati Mangrove.
“Dengan penerapan konsep blue economy, potensi mangrove tidak hanya sebatas konservasi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat melalui ekowisata dan produk-produk berbasis mangrove,” ujarnya, Rabu (11/09/2024).
Sementara itu, Anis Kurli Dosen Unija saat mengisi acara menambahkan bahwa kolaborasi antarperguruan tinggi dalam Program PKM Kemitraan Hibah DRTPM Kemendikbud Ristek ini bertujuan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, pengelola Bumdes dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola konten digital, sehingga mampu meningkatkan daya tarik wisata serta memperkuat branding Desa Kadatim sebagai destinasi ekowisata unggulan di Sumenep,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi digital secara optimal.
Dengan semakin dikenalnya destinasi wisata mangrove di Kadatim, diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan. (Zbr)