Haul Ke IV Bujuk Tambak Kades Aeng Panas berdampingan dengan Kades Prenduan (Dok.KIM-KMAP) |
KIMKARYAMAKMUR.COM, Prenduan – Dua Kepala Desa Yaitu Kepala Desa Aeng Panas Muhammad Romli, SE dan Kepala Desa Prenduan Moh. Roja’i menghadiri Haul Bujuk Tambak atau Syekh Abdurrahman Bin Sayyid Husien di Desa Prenduan Kecamatan Pragaan, dan menyatakan siap berbagi program membangun sarana Bujuk Tambak yang lebih baik dan nyaman bagi para peziarah.
Mengingat Bujuk Tambak lokasinya yang berdampingan antara Aeng Panas dan Prenduan sehingga Dua Kepala Desa saling bersinergi satu sama lain untuk memperbaiki sarana Bujuk.
Dalam kegiatan tersebut warga yang hadir banyak berharap dan memberi tantangan agar dua kepala desa ini lebih keras memikirkan sarana bujuk yang kini terus berbenah.
Menyambut itu semua dalam sambutannya Kepala Desa Prenduan menyambut senang tantangan warga dengan tangan terbuka.
“Saya merasa tertantang ini, dan saya siap menerima tantangan warga untuk perbaikan sarana bujuk Tambak. Ayo bicarakan dan kongkritkan”, tuturnya dalam sambutan penuh semangat, Sabtu, (29/08/2020).
Menurutnya juga, bukan hanya dia saja, Kepala Desa Aeng Panas yang duduk berdampingan dengannya juga menyambut positif aspirasi warga agar pelebaran dan pembangunan paving menuju Bujuk Tambak tahun depan akan dianggarkan.
“Mari berbagi kebijakan, jalannya saya yang fikirkan, sarana lainnya di Bujuk Tambak biar Kades Prenduan yang mikirin”, ujar Kades Aeng Panas diceritakan Kades Prenduan dalam sambutan.
Sementara itu, sambutan shahibul maqbarah KH. Hasan Basrawi menceritakan, banyak orang datang padanya membawa seabrek kesulitan hidup, baik menyangkut ruwetnya kompleksitas keluarga, ekonomi, politik dll. Ketika masalah tersebut disandarkan melalui wasilah ke Bujuk Tambak atau Syekh Abdurrahman, selalu menemukan jalan keluar.
“Kepada para tamu saya sarankan selalu datang nyabis ke Bujuk Tambak, minta kepada Allah melalui washilahnya, dan alhamdulillah mayoritas hasilnya sukses”, tambahnya menceritakan kekeramatan Bujuk Tambak.
Karenanya juga maka akses jalan menuju Bujuk Tambak membutuhkan kesadaran warga untuk dilebarkan.
“Seseorang diminta sebagian tanahnya untuk mempermudah akses jalan ke bujuk Tambak, keberatan. Entah kenapa, ajaib sekali, malam harinya Syekh Abdurrahman datang dalam mimpinya sembari berkata “Murahkan hatimu, saya doakan engkau selamat”, kata Syekh Abdurrahman.
Ia terbangun, langsung nyatakan memberikan tanahnya”, kata K. Hasan Basrawi salah satu keturunan Bujuk Tambak yang kini menetap dan menjadi Pengasuh Pesantren di Ketawang Laok.
Ia menyampaikan terima kasih atas bantuan pembangunan Paving menuju Bujuk Tambak yang didanai dari Dana Desa Prenduan. Selanjutnya tentu banyak sarana lain, pendopo, plesterisasi pendopo, pagar bujuk, lampu, MCK, dan lain-lain yang dibutuhkan. (Zbr/Bdr).