KIMPRAGAAN.COM, Pragaan – Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Pragaan Ainul Yakin di program Pemuda Bicara radio Pragaan Station mengangkat tema dakwah pelajar di era digital.
Sebelum dia mengulas tema menarik ini, dia menjelaskan bahwa lahirnya organisasi pelajar IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) berangkat dari kegelisahan para muassis Nahdlatul Ulama akan pentingnya membangun wadah pelajar.
Mahasiswa STKIP ini juga menjelaskan bahwa IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) berdiri berlandaskan Islam Ahlussunnah Waljamaah. IPNU juga berlandaskan Pancasila.
“Karena itu maka IPNU agamis dan nasionalis,” komentarnya memulai ulasan, Jumat (15/03/2024).
Lalu dia menjelaskan perjalanan IPNU di Pragaan berawal dari tahun 1980. Kini, sudah semakin tampak ke permukaan peran IPNU di kecamatan Pragaan, karena struktur pimpinan IPNU di Pragaan sudah merata di 10 ranting.
“Kita sudah punya 10 ranting IPNU di tingkat desa, dan 25 pimpinan komisariat berbasis madrasah,” ucapnya.
Tingkatan yang paling dasar dari organisasi IPNU itu, katanya, adalah pimpinan komisariat di basis lembaga.
Harapannya, semua Stekholder di kecamatan Pragaan bisa membantu keberadaan IPNU, karena keberadaannya punya dampak positif pada kebaikan pelajar dan lingkungan kepemudaan di kecamatan Pragaan.
Sementara berkaitan tema yang dipilih, maraknya penggunaan gadget saat ini sudah melanda pelajar. Sebagai pelajar, sambungnya, kita harus bisa memilah dan memilih mana informasi yang positif dan negatif.
“Kita bertanya, apakah kita yang bisa mengelola teknologi, atau kita yang digilas oleh tekhnologi itu sendiri,” ungkapnya.
Membayangkan dunia tanpa digital, katanya, sama saja dengan mengacak sejarah. Hal itu, karena 6 dari 10 orang di dunia itu menggunakan internet. Di Indonesia saja ada sekitar 170 juta orang menggunakan internet.
“Strateginya, maka kita yang harus bisa menggunakan internet sebagai sarana dakwah,” solusinya kepada pendengar Pragaan Station.
Kita harus memahami dan menguasai internet itu. Lalu, saat ditanya host, apa yang bisa kita lakukan untuk merubah dan membuat pelajar berdakwah dengan internet itu. Dia menjawab, kita harus membangun personal branding dakwah kita dengan konten dakwah yang menarik.
“Kita harus mengemas platform media sosial kita menarik berisi konten dakwah positif,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, kita juga bisa meningkatkan keterampilan kita dalam bermedia sosial.
“Kita harus terampil menggunakan berbagai platform medsos. Bukan hanya tahu tapi juga terampil. Karena itu harus banyak berlatih dan selalu update perkembangan teknologi.” Tuturnya. (Zbr)