Dokumentasi, Tim Kampung Tangguh edukasi Warga dusun Pesisir |
Aeng Panas – Tidak pernah surut hadapi pandemi Corona, Tim Kampung Tangguh Desa Aeng Panas Kamis malam (11/06/2020) turun bertemu warga kampung Kramat Dusun Pesisir untuk menyampaikan agenda kegiatan Kampung Tangguh yang harus difahami dan diikuti masyarakat.
Kegiatan tersebut selain dihadiri Forpimka, perangkat desa, elemen kelembagaan desa, juga melibatkan tokoh dan warga sasaran Kampung Tangguh yaitu Kampung Kramat dusun Pesisir.
Kepala Desa Aeng Panas yang kehadirannya diwakili Sekretaris Desa Ach. Subairi Karim dalam sambutannya mengingatkan masyarakat untuk berpikir jernih dan tidak mudah terpengaruh oleh ujaran kebencian dan pembenturan kebijakan pemerintah dengan provokasi mengatasnamakan agama.
Menurutnya semua kebijakan yang diambil pemerintah pada dasarnya demi kemaslahatan bersama.
“Jangan mudah terpengaruh provokasi medsos. Tidak ada kebijakan yang diambil pemerintah dengan tujuan melemahkan agama dan etnis tertentu. Semua sudah berdasarkan kajian medis dan berdasar fatwa pemuka agama dan ulama. Tugas kita mengikuti, bukan menyoal”, ujarnya menanggapi banyaknya kebijakan negara hal Covid yang terus disoal yang berakibat pada melemahnya kepercayaan rakyat pada negara.
“Teori konspirasi ada, tapi susah mengurainya, karena itu wilayah pertarungan global. Tugas kita patuhi protokol, keluar pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan”, tambahnya lagi.
Beliau jelaskan di tingkat nasional sentimen agama dan ras kerapkali dijadikan senjata oleh kelompok tertentu untuk mempengaruhi opini masyarakat. Akibatnya kepatuhan berkurang.
Beliau juga berharap agar warga patuh pada kebijakan negara, terlebih Desa Aeng Panas ditetapkan sebagai Desa Tangguh, maka cermin utama ketangguhan desa adalah kepatuhan warganya.
“Pandemik ini susah hilang, karenanya tak ada pilihan warga harus tetap bekerja, tak lagi stay at home. Warga kembali bekerja dengan gaya kenormalan hidup baru, pakai masker cuci tangan”, lanjutnya.
“Ciri Kampung Tangguh itu warganya patuh dan terlibat. Jangan urusan masker dan pengadaan cuci tangan masih bergantung ke desa. Lakukan sendiri karena itu dibutuhkan diri kita sendiri untuk membangun paradigma kepribadian hidup. Puncaknya terbiasa hidup sehat dan mandiri”, ujarnya menekankan kemandirian warga.
Kapolsek Prenduan Iptu A. Supriyadi, SH yang turut hadir juga menghimbau agar Desa Aeng Panas siap menjadi role model Kampung Tangguh menghadapi pandemi.
“Tak banyak desa yang terpilih menjadi Kampung Tangguh. Artinya Pemerintah punya kepercayaan pada Aeng Panas. Mari tunjukkan kegotongroyongan kita. Selalu pakai masker, jaga jarak hindari kerumunan, jaga kebersihan tangan dengan cuci tangan atau hand sanitizer, dan tidak beraktivitas di luar bersama orang lain jika kondisi kesehatan mengalami gangguan”, paparnya menguatkan protokol kesehatan yang ingin diperkuat di Kampung Tangguh.
Beliau mengatakan Kampung Tangguh ini diharapkan sebagai contoh implementasi dari revolusi mental warga negara di masa pandemik yang dalam jangka panjang menjadi kepribadian hidup warga.
“Bikin cuci tangan tak perlu mahal, ember bekas bisa dilubangi, dikasih kran, sediakan diluar pintu, setiap datang bepergian biasakan cuci tangan dulu hawatir membawa virus”, urainya meminta warga berswadaya sendiri.
Beliau juga menambahkan agar mulai besok kebersihan lingkungan terus digalakkan berbasis kekuatan warga. Ide itu disambut baik peserta yang hadir. Dengan riang gembira warga yang hadir bersemangat untuk berpartisipasi. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).