87.9 Mhz - Pragaan Station

Satu Hati, Satu Frekuensi

Puasa : Kebahagiaan Spiritual (1)

- Publisher

Jumat, 22 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Dijelaskan dalam hadits bahwa ada dua kebahagiaan yang dimiliki orang berpuasa. Pertama, bahagia tatkala berbuka. Kedua, bahagia saat bersitatap dengan Tuhannya. Yang pertama kebahagiaan jasmani, yang kedua kebahagiaan ruhani. Yang pertama berkenaan dengan fisik, yang kedua bersentuhan dengan batin. Yang pertama berkaitan dengan indra, yang kedua berhubungan dengan hati.

Sudah sering ditegaskan bahwa puasa bukan hanya menolak makan, minum, dan hubungan seksual. Artinya, puasa bukan hanya laku fisik, tapi juga laku spiritual. Bahkan, laku spiritual inilah sejatinya hakikat puasa. Makanya, Allah menegaskan dalam al-Qur’an bahwa puasa diperintahkan agar kita bertakwa. “Dan, takwa itu di sini!” tegas Nabi seraya menunjuk ke dada beliau yang mulia. Tentu, dada di sini maksudnya hati. 

Baca Juga:   MOH. SUBLI, TERPILIH SEBAGAI PETUGAS SIAK TERBAIK II SUMENEP

Kata Robert Frager, hati adalah hakikat spiritual. Sumber cahaya inspirasi dan kreativitas serta muara cinta dan kasih sayang. Sementara itu, spiritual—dalam KBBI—disebut berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin), sementara dalam konteks psikologi agama, spiritual diartikan sebagai potensi ketuhanan (ruh yang ditiupkan Tuhan ke dalam diri manusia). 

Berlandas pada premis-premis diatas, jelaslah kalau puasa merupakan sebuah perilaku ruhani. Tujuannya untuk menguatkan hubungan dengan Tuhan. Puasa adalah upaya untuk mencahayai hati dengan sifat-sifat dan karakter-karakter ketuhanan. Puasa adalah energi untuk menajamkan mata hati mengenal rambu-rambu jalan menuju Tuhan. Berpuasa berarti menambah daya hati agar semakin teguh dan tangguh melaksanakan titah Allah, semakin gigih dan kukuh menghindar dari yang dicegah. 

Baca Juga:   Puasa, Sabar, dan Iman

Orang yang berpuasa adalah ia yang membentuk pribadi bertakwa. Pribadi yang memiliki kualitas relasi indah dengan Allah. Relasi yang dibangun di atas hati yang menolak makan dan minum dengan nyaman dan penuh rasa senang. Sebab, yang tampak di depan hati yang demikian bukan lagi perintah dan larangan, tapi Zat dari siapa perintah dan larangan itu berasal.

Wallahu a’lam

Jaddung, 06 Ramadhan 1445/17 Maret 2024.

Pengajar di PP Annuqayah Guluk-Guluk

24 views

Berita Terkait

Agar Selamat dari Siksa Kubur
Khasiat Membaca Ayat Kursi
Monev Balita Stunting di Pakamban Laok, TP-PKK Kabupaten Ingatkan Kesehatan Gizi Anak
Hadiri Rapat Konsolidasi TP PKK Desa Pakamban Laok, PJ Kades Jelaskan 10 Program Pokok PKK
Hari ini, PPK Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemilihan Pilkada 2024
Tingkatkan Kapasitas BPD, Pemdes Pakamban Laok Gelar Bintek BPD
Setiap Bulan, Tokoh dan Warga Pakamban Laok Hataman Qur’an di Maqbarah
Pilkada Serentak, PLT Kades Pakamban Laok Salurkan Suara di TPS 1

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 07:23 WIB

Agar Selamat dari Siksa Kubur

Senin, 7 April 2025 - 09:11 WIB

Khasiat Membaca Ayat Kursi

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:08 WIB

Monev Balita Stunting di Pakamban Laok, TP-PKK Kabupaten Ingatkan Kesehatan Gizi Anak

Sabtu, 30 November 2024 - 16:01 WIB

Hadiri Rapat Konsolidasi TP PKK Desa Pakamban Laok, PJ Kades Jelaskan 10 Program Pokok PKK

Sabtu, 30 November 2024 - 09:23 WIB

Hari ini, PPK Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemilihan Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 12:53 WIB

Tingkatkan Kapasitas BPD, Pemdes Pakamban Laok Gelar Bintek BPD

Kamis, 28 November 2024 - 15:15 WIB

Setiap Bulan, Tokoh dan Warga Pakamban Laok Hataman Qur’an di Maqbarah

Rabu, 27 November 2024 - 13:18 WIB

Pilkada Serentak, PLT Kades Pakamban Laok Salurkan Suara di TPS 1

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page