87.9 Mhz - Pragaan Station

Satu Hati, Satu Frekuensi

Puasa : Tidak Menyakiti Yang Lain

- Publisher

Kamis, 21 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KIMPRAGAAN.COM – Salah satu yang disinggung Robert Frager terkait puasa adalah menahan diri dari menyakiti orang lain. Puasa bukan hanya masalah menahan haus dan lapar. Bukan hanya mengekang nafsu seksual. Dengan kata lain, puasa tidak semata berhubungan dengan pengekangan yang bersifat fisik terhadap diri sendiri. Puasa sejatinya mesti berimbas pada orang lain.

Menahan haus, lapar, dan hubungan seksual merupakan pembelajaran penting bagi diri kita sendiri. Semacam punishment-hukuman! Atau diyat-tebusan! Boleh jadi, selama sebelas bulan berlalu kita sudah melakukan kejahatan yang berhubungan dengan tiga hal tersebut. Sangat mungkin, tanpa kita sadari, suatu ketika dulu kita pernah menelantarkan orang lain kehausan dan kelaparan. Tanpa kita tahu, bisa jadi kita sedang makan atau minum, ada orang lain melihat kita, yang pada saat itu sebenarnya sedang haus atau lapar. Atau, kita sedang terlihat mesra di hadapan orang lain yang pada saat itu merasa tak nyaman karena ia sedang ada masalah dengan keluarganya.

Baca Juga:   Puasa : Kebahagiaan Spiritual (1)

Kemungkinan-kemungkinan seperti itu, memang secara hukum fikih, mungkin tidak bermasalah membuka ruang bagi tersakitinya perasaan orang lain yang harus dihukum atau ditebus dengan puasa. Yakni, dengan mengekang diri kita selama satu bulan untuk tidak minum, makan, dan memancing emosi seksual pada siang hari di hadapan orang lain.

Dari sudut pandang kemungkinan-kemungkinan di atas, menjadi rasional dan proporsional apa yang ditegaskan R. Frager tentang hubungan puasa dengan tidak menyakiti orang lain. Bahwa puasa adalah pesan untuk kita agar tidak menyakiti orang lain sekecil dan sesepele apapun. Puasa, dengan begitu, menjadi ibadah yang memiliki implikasi soail. Ibadah yang menyimpan semangat membangun kehidupan bersama orang laian tanpa saling menyakiti. Orang yang berpuasa mengemban semacam missi kerasulan, yaitu menebarkan kehidupan yang ramah, saling menghargai, saling mencintai dan mengasihi dalam sebuah komunitas yang rahmatan lil ‘alamin!. Wallahu a’lam.

Baca Juga:   Mayat Bertanya Kepada Malaikat; Kenapa Kuburku Gelap?

Penulis : H. Asy'ari Khatib - Pengajar di PP. Annuqayah Guluk-Guluk

53 views

Berita Terkait

Amalan dan Doa Rebo Wekasan
Ied Mubarok
Puasa: Lenyap dari Makhluk
Sudahkan Anda Bayar Zakat! Berikut Doannya
Puasa: Kebahagiaan Spiritual (2)
Puasa, Sabar, dan Iman
Mayat Bertanya Kepada Malaikat; Kenapa Kuburku Gelap?
Puasa : Kebahagiaan Spiritual (1)

Berita Terkait

Rabu, 28 Agustus 2024 - 06:51 WIB

Amalan dan Doa Rebo Wekasan

Selasa, 9 April 2024 - 22:06 WIB

Ied Mubarok

Selasa, 9 April 2024 - 08:30 WIB

Puasa: Lenyap dari Makhluk

Sabtu, 6 April 2024 - 12:04 WIB

Sudahkan Anda Bayar Zakat! Berikut Doannya

Jumat, 5 April 2024 - 11:24 WIB

Puasa: Kebahagiaan Spiritual (2)

Rabu, 3 April 2024 - 08:32 WIB

Puasa, Sabar, dan Iman

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:35 WIB

Mayat Bertanya Kepada Malaikat; Kenapa Kuburku Gelap?

Jumat, 22 Maret 2024 - 08:55 WIB

Puasa : Kebahagiaan Spiritual (1)

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page