KIMKARYAMAKMUR.COM, Karduluk – Sosialisasi vaksinasi di balai desa Karduluk dihadiri Pendamping dan Ketua Kelompok PKH (Program Keluarga Harapan), relawan Covid-19 tingkat desa, Perangkat Desa, pimpinan BPD, tokoh masyarakat dan unsur lainnya.
Penjabat Kepala Desa Karduluk Suaidi Rahman mengatakan sosialisasi vaksinasi penting untuk membangun kesadaran masyarakat.
“Dua tahun terakhir desa disibukkan dengan virus Covid-19. Kegiatan sosial desa banyak terhenti. Vaksinasi bagian dari solusi, karena keselamatan warga diatas segalanya”, tuturnya membuka sambutan.
Pandemi bukan hanya musibah lokal tapi musibah nasional bahkan internasional. Sebab virus, ekonomi desa mati, aktifitas sosial ikut mati. Karenanya harus ada ihtiar dan ikhtiyat untuk menanggulangi Covid-19 selain dengan prokes juga vaksinasi.
“Alhamdulillah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Sumenep turun ke level 2, namun vaksinasi harus jalan”, katanya.
Beliau juga mengaku bahwa perlawanan sesungguhnya perihal vaksinasi adalah dengan hoax.
“Kita tidak boleh berdiam diri melawan Hoax. Kita harus mencerahkan warga agar mau bervaksin”, tambahnya lagi.
Hal itu disebabkan karena sebentar lagi Pemdes Karduluk akan menggelar Pilkades. Beliau tidak ingin ada klaster baru Covid-19 dari acara Pilkades. Pihaknya akan memperkuat cara persuasif untuk penyadaran masyarakat.
“Kalau seruan vaksinasi tidak diperhatikan, bukan tidak mungkin pemerintah nantinya menggunakan cara pelayanan administrasi desa atau Pemilih Pilkades menggunakan sertifikat vaksin. Bisa saja itu terjadi”, tambahnya.
Senada dengannya, Pendamping PKH Syaiful Bahri meminta penerima program PKH (Program Kekuarga Harapan), program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), bansor dan bantuan lain untuk bervaksin.
“Pemerintah sangat memperhatika penerima bantuan, giliran penerima bantuan punya kesadaran membantu program pemerintah hal vaksinasi”, ujarnya.
Beliau juga minta jangan terlalu takut dengan virus Corona, atau terlau berani. Biasa saja tapi tetap ikhtiar yang cukup.
“Bukan virus yang melemahkan. Ketakutan itulah yang kadang menjadi penyebab lemahnya imun tubuh kita”, ungkapnya.
Tokoh masyarakat yang hadir, K. Luqman Hamdi juga mengajak melawan Covid-19 dengan pendekatan spritual, membaca burdah, qunut nazilah tetap diistiqamahi meski keadaan semakin membaik.
Tim Covid-19 Kecamatan Pragaan Zubairi Karim mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 meski dilakukan dengan langkah penyadaran namun sejatinya vaksinasi mewajiban sosial. Bahkan ada ketentuan bahwa bagi yang sengaja tidak ikut vaksinasi/menghalangi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bisa dikenakan sanksi administratif seperti penghentian jaminan sosial atau pelayanan yang berhubungan dengan bantuan pemerintah. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 13A pada Perpres Nomor 14 Tahun 2021.
“Wapres KH. Makruf Amin bahkan mengatakan bahwa taat prokes termasuk vaksinasi bukan hanya anjuran negara tapi juga anjuran agama lihifdzinnafsi”, ujarnya.
Beliau menjelaskan banyak hal tentang virus, bagaimana virus bermutasi dengan varian baru, bagaimana menjaga protokol kesehatan dan upaya vaksinasi untuk merangsang antibody tubuh dari serangan virus.
“Sampai sekarang belum ada obat Covid-19, yang ada vaksin untuk respon antibody pengebalan. Karena itu warga didorong bervaksin”, pungkasnya. (Zbr/Bdr).