KIMPRAGAAN.COM,PRAGAAN – Pada kegiatan Istighosah dan jumlah Fans bulanan radio Pragaan Station, bang Zuber salah satu penyiar radio Pragaan Station menjelaskan gaya dakwah para wali terdahulu dengan pandangan mata kasih sayang.
“Dakwah para wali dan ulama masa lalu lembut berjiwa seni Islam nusantara. Para wali memahami sosio kultur masyarakat dan dakwahnya dijiwai dengan seni. Makanya tak heran jika Kyai Sendang punya ludruk sebagai sarana dakwah,” ucapnya di hadapan ratusan paguyuban Fans yang diadakan di rumah Pak Camat (nama udara salah satu fans) di desa Guluk Manjung Bluto, Ahad (25/02/2024).
Cara dakwah lembut, lanjutnya, tidak menyakiti, merangkul tidak memukul ini belakangan oleh Nahdlatul Ulama disebut dengan Islam Nusantara, yaitu nilai Islam yang dibawakan dalam dakwahnya dengan karakteristik budaya yang ada di nusantara.
“Gaya dakwah islam nusantara yang dijiwai seni keindahan, saat ini dibawa oleh radio Pragaan Station dengan seabrek jadwal siarnya. Ada yang siaran ngeludruk seperti cak Santo, pendidikan bahasa madura seperti yang diasuh mbah Guru, semua merupakan instrumen dakwah menuju semangat dakwah islam rahmatan lil ‘alamin,” ucapnya.
Para wali terdahulu menjadikan seni sebagai sarana dakwah yang santun, lembut, mendidik tidak menggigit. Edukasi nilai-nilai seni yang disampaikan penyiar diiringi lagu-lagu pilihan penggemar adalah potret semangat perjuangan para wali yang mengislamkan Nusantara tanpa tetesan darah.
Dia juga menyinggung tentang heterogenitas fans radio yang lintas umur, lintas hobi, lintas wilayah, lintas warna yang berbeda-beda tetapi tetap dapat disatukan dengan musik radio.
“Meski umur beda, kesenangan beda, daerahnya jauh tetapi semua disatukan oleh radio, oleh lagunya Ida Laila sepiring berdua,” ucapnya sembari tersenyum, mengapresiasi keragaman fans dalam satu kesatuan.
Berbagai perbedaan itu, tambahnya, biarlah menjadi satu khazanah tersendiri dalam membangun semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.
“Semua perbedaan itu lebur ketika lagu Ida Laila dikumandangkan melalui Channel radio.” Ucapnya.
Penulis : Zuber
Editor : Zy