Lantunan Lagu Kebangsaan Subbanul Wathan menggema di halaman Madrasah PP. Al-Muqri Prenduan |
Prenduan – Dihadapan para santri putra Al-Muqri dalam acara penggalangan Koin Muktamar PBNU Sabtu (22/02/2020) KH. Zainurrahman menegaskan bahwa Pondok Pesantren Al-Muqri sudah menyatakan sebagai bagian dari keluarga besar NU sejak pengasuh pertama K. Muqri sekitar tahun 1950.
“Saya masih menyimpan bukti fisik dokumen Kartanunya pengasuh pertama Al-Muqri K. Muqri yang ditanda tangani langsung oleh Rais A’am KH. Wahab Hasbullah”, tuturnya didengarkan khusuk para santri.
Hal itu disampikan beliau untuk menegaskan bahwa ke-NU-an Al-Muqri tulen sejak dari pengasuh awal dan terus akan dijaga sampai hari kiamat.
“Sanad ke-NU-an keluarga Pesantren Al-Muqri Sharih, dari KH. Hasyim Asyari, KH. Wahab Hasbullah, K. Muqri, KH. Ali Bakri, KH. Hammam Ali Bakri dan saya Zainurrahman”, sambungnya menyanatkan silsilah ke-NU-an beliau dari sesepuh Al-Muqri.
Karena itu, kata beliau, bagi santri Al-Muqri kalau ingin diakui sebagai santrinya hadrotus syekh KH. Hasyim Asyari, jam’iyyahnya diharapkan ikut NU.
“Al-Muqri dari dulu tak pernah berpisah dari NU, selalu ikut wacana yang dikembangkan Nahdlatul Ulama untuk peradaban Indonesia dan dunia”, sambungnya dalam sambutan.
“Tantangan era digital hari ini dengan makin maraknya gerakan transnasional mengharuskan kita untuk menegaskan jati diri kita dalam berorganisasi. Ya.. NU itu”, katanya menutup sambutan.
Beliau juga menyampaikan terima kasih pada tim kirab yang datang ke lembaganya, dan berharap semoga setiap usaha menjadi tali ruh spiritual menguatkan sambungan dengan para pendiri NU. (Zbr).
Editor : Badrul/KIM-KMAP