Bincang santai setelah kegiatan Jumat Bersih di balai desa, Ketua Karang Taruna “Bhakti Darma Kenanga” desa Pakamban Laok Fahrizal Nur Mahalli menuturkan bahwa pemuda hanya butuh wadah untuk menyalurkan ekspresi dan aktualisasi eksistensi dirinya.
“Kalau tak ada wadah positif, atau wadahnya tak teraktualisasi, maka pemuda akan lari ke aktifitas negatif yang liar,” ucapnya menjelaskan perlunya anak muda diperhatikan, Jumat (08/03/2024) di pendopo balai desa Pakamban Laok.
Alumni Sarjana Hukum Strata 2 IAIN Madura Pamekasan ini meminta kalau ada kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari berbagai perguruan tinggi ke desa agar Karang Taruna dilibatkan.
“Kalau ada KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) dari kampus, harap digandengkan ke Karang Taruna,” pintanya.
Tujuannya, lanjutnya, agar pemuda lainnya di Pakamban Laok semangat menempuh pendidikan yang lebih tinggi setelah berinteraksi dengan mahasiswa KPM.
Dirinya juga memandang penting selalu bertemu dan berbaur dengan pemuda lainnya, lintas umur untuk mengerti kemauan pemuda.
“Saya, kata orang berpendidikan tapi saya juga jaga parkir pasar malem tiap malam, bukan untuk tujuan finansial, hanya agar bisa berbaur dengan pemuda lainnya,” ucapnya.
Ketua Karang Taruna sejak tahun 2019 tersebut memandang pemuda harus selalu dilibatkan dalam kegiatan kemasyarakatan dan lingkungan seperti pembangunan mangrove.
“Bahkan pemuda ingin ada wisata mangrove di Pakamban Laok, sarana olahraga sepak bola yang representatif dan lapangan futsal sebagai wadah ekspresi,” jelasnya.
Tak segan Fahrizal juga menjelaskan bahwa para pemuda yang nakal itu sesungguhnya karena tidak punya kegiatan positif sebagai pengalihan.
Dulu, dia bercerita, saya mendampingi pemuda dengan memberikan wadah sesuai kesenangannya,
“Ada yang senang hadrah Al-Banjari, ada yang senang touring herek yang punya motor cb, bahkan dulu pemuda sudah biasa ngumpul bulanan membaca surat yasin dan sharing kepemudaan. Ini perlu dihidupkan kembali,” jelasnya.
Kegiatan bulanan pemuda yang tergabung dalam karang taruna tersebut disebutnya sudah menunjukkan bahwa kegiatan malam pemuda positif.
“Bahkan dulu pemuda Pakamban Laok sudah ngumpulin uang kas yang diberikan kepada masjid. Ini kan positif!,” tuturnya membuka data.
Sekali lagi, dia mengulang, bahwa anak-anak pemuda ini hanya butuh wadah positif dan terus dibina wadah itu oleh pemerintah desa.
“Saya, kalau masih dibutuhkan, siap bantu teman teman Karang Taruna 24 jam.” Komitmennya mantap. (Zbr)