kIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Tumpengan, Kecamatan Pragaan tadi malam (17/08/2024) memperingati HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di kantor kecamatan Pragaan mengundang elemen tokoh hingga Dr. Kiyai Abdul Basith Mansyur penceramah dari Pamekasan.
Dalam sambutannya Camat Pragaan Indra Hernawan berterima kasih kepada Bapak Ibu hadirin yang telah merayakan HUT RI di kecamatan Pragaan dengan semarak dan meriah mulai awal sampai akhir nanti.
“Kedua saya memohon maaf barangkali ada yang masih kurang dari berbagai bentuk pelayanan kegiatan HUT di Pragaan,” jelasnya.
Indra meminta warga Pragaan membangun Indonesia Kedepan lebih baik.
“Kedepan ayo kita tetapkan semangat kita menjadi Indonesia yang baru, Indonesia maju,” tuturnya.
Sementara itu, penceramah Dr. Kiyai Abdul Basith Mansur mengatakan bahwa Indonesia dalam membangun kerukunan antar umat beragama bagaikan rumah besar yang memiliki banyak kamar, ada kamar Hindu, Bhudha, Konghucu, Islam, Katolik, Protestan. Jika setiap pemeluk agama beribadah sesuai isi kamar maka akan damai, saat di serambi menjadi Indonesia.
“Jangan salah kamar, keluarga ibu kalau salah kamar, rusak apa nggak, selingkuh dong,” ucapnya menyindir perilaku agama yang salah kamar sehingga kerapkali menyebabkan keretakan hubungan agama.
Merayakan merah putih, tambahnya, bukanlah tindakan bidah atau syirik.
“Kita menghormati merah putih bukan menghormati kainnya, bendera merah putih adalah lambang, simbol, identitas bangsa. Merah artinya berani, putih artinya suci. Disanalah ada darah ulama, syuhada yang gugur merebut kemerdekaan Republik Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, tambahnya, perjuangan para pahlawan bangsa Hadratus Syekh KH. Hasyim Asyari mengeluarkan resolusi jihad 22 Oktober 1945 yang kemudian melahirkan perang besar 10 November 1945 adalah perjuangan besar yang harus kita hormati. (Zbr)6