KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Ngopi bareng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Kecamatan Pragaan membahas tentang isu kenakalan remaja di kecamatan Pragaan. Temu bulanan kali ini ditempatkan di aula Al-Ikhlas kantor KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Pragaan.
Ketua MUI Kecamatan Pragaan KH. Abdul Warits Anwar mengatakan bahwa anak muda adalah garda terdepan kemajuan bangsa, karena itu harus dijaga dan dikuatkan mental spritualnya.
“Anak muda ini garda terdepan kemajuan bangsa. Kita harus jaga dan bentengi mereka,” ucap Kiyai Warits, Jumat (23/08/2024).
Camat Pragaan Indra Hernawan mengatakan perlu menguatkan tradisi lokal dan akhlaq para pemuda.
“Tradisi islami merupakan ciri warga Pragaan, harus Kita kuatkan. Anak muda kita harus tetap berpegang pada tradisi religius itu,” ucapnya singkat.
Selain itu Camat Indra mengatakan bahwa sebentar lagi Kecamatan Pragaan akan mengadakan karnaval kemerdekaan, beliau berharap agar tema karnaval warga tidak mengarah pada radikal kanan dan kiri, tidak ada pornografi LGBT.
Camat Pragaan Indra Hernawan mengatakan perlu menguatkan tradisi lokal dan akhlaq para pemuda.
“Tradisi islami merupakan ciri warga Pragaan, harus Kita kuatkan. Anak muda kita harus tetap berpegang pada tradisi religius itu,” ucapnya singkat.
Selain itu Camat Indra mengatakan bahwa sebentar lagi Kecamatan Pragaan akan mengadakan karnaval kemerdekaan, beliau berharap agar tema karnaval warga tidak mengarah pada radikal kanan dan kiri, tidak ada pornografi LGBT.
“Tema mengibur di karnaval itu bagus, namun tidak boleh terlalu vulgar dan menonjolkan pornografi,” ujarnya.
Kapolsek Prenduan Sudiono juga mengatakan bahwa moral bagi pemuda hal utama, perlu peningkatan pendidikan dan pergaulan lingkungan yang baik.
“Perlu peran serta orang tua dalam pendidikan anak dan pergaulan dengan lingkungan perlu dijaga,” jelasnya.
Begitupun juga Danramil Pragaan Abdul Salam meminta warga mewaspadai radikal kanan atau kiri serta kenakalan remaja.
“Jangan sampai tema karnaval masuk radikal kanan atau kiri,” ucapnya.
Selanjutnya ngopi bareng dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman.
“Perlu kita antisipasi kenakalan remaja dan pernikahan dini. Kita menolak pemberian kondom gratis, waspadai minuman keras.” Ujar tokoh masyarakat KH. Ahmad Junaidi Muarif dalam penyampaian pendapat. (Zbr)