KIMPRAGAAN, PRAGAAN – Sebagai upaya mengembangkan desa digital, Pemerintah Desa Pakamban Laok, Rabu (16/20/2024) meun kerjasama dengan Universitas Al Amin Prenduan.
Kegiatan tersebut disepakati usai penutupan dan penjemputan mahasiswa P2M Universitas Al Amin Prenduan di balai desa Pakamban Laok.
Usai MOU dengan Dekan Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Penjabat Kepala Desa Pakamban Laok Ach. Subairi Karim mengatakan desa digital yang ingin ditingkatkan bukan semata desa yang memiliki akses internet, tetapi lebih jauh kearah peningkatan kualitas hidup warga dengan pemanfaatan teknologi.
“Akses internet di balai sudah ada, lebih jauh kita ingin agar warga memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” jelasnya sembari tersenyum.
Dia ingin untuk mengintegrasikan teknologi yang ada dengan berbagai aspek kehidupan warga, yang dapat menciptakan ekosistem teknologi dalam setiap kerja masyarakat, demi mencapai warga yang semakin inovatif dan inklusif.
Menurut mantan Sekdes Aeng Panas ini, keuntungan desa digital akan mempermudah akses informasi bagi warga masyarakat.
“Nantinya wawasan masyarakat akan semakin meningkat dengan isu-isu kekinian yang harus dipecahkan dan dikelola dengan baik,” tambahnya.
Dari sisi sosial keagamaan, dengan desa digital akan menciptakan masyarakat yang moderat.
“Warga tak mudah terprovokasi oleh isu radikalisme maupun liberalisme, sehingga kehidupan warga makin damai,’ ungkapnya.
Selain itu, tambahnya, dengan desa digital dengan sendirinya akan mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin warga tidak hanya menjadi penikmat platform media digital seperti Facebook, Instagram, tiktok dan lain-lain, tetapi juga banyak tutorial cara bertani, berwirausaha dan sektor reel lainnya bisa diakses dan diterapkan dalam usaha-usaha masyarakat, sehingga masyarakat semakin berkembang,” jelasnya.
Dengan komitmen desa digital ini, imbuhnya, dunia kampus akan diajak untuk meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan publik.
“Sekarang semua sudah serba digital, demikian juga pelayanan nantinya harus cepat sekali klik terlayani. Dengan komitmen desa digital ini juga dapat memperluas akses partisipasi masyarakat di sektor pembangunan,” jelasnya.
Intinya, sebutnya, desa digital yang dikerjasamakan ini ada keterlibatan dunia kampus yang mengerti teori lalu dikawinkan dengan dunia kerja.
“Yang pasti kita berupaya menciptakan masyarakat yang terkoneksi, berdaya saing, dan berinovasi. Warga makin terampil secara digital.” Tutur alumni Annuqayah ini mantap. (Muis)