KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Menyambut ramadhan 1446 H, Pemerintah Desa Pakamban Laok bersama Pengurus Ranting NU, Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat, IPNU IPPNU Pakamban Laok serta Pengurus Karang Taruna Bakti Darma Kenanga mengadakan kegiatan Ngopi Bareng bertema Penguatan Karakter Pemuda di Era Digital bertempat di balai desa Pakamban Laok.
Hadir dalam kegiatan tersebut Rais MWC NU Pragaan Drs. KH. A. Warits Anwar, Rais Ranting NU Pakamban Laok K. Moh. Zuhir Emha, Ketua Ranting Ansor, Ketua Fatayat, Ketua PAC IPNU IPPNU Pragaan, Ketua Ranting IPNU IPPNU Pakamban Laok serta Pengurus Karang Taruna Bakti Darma Kenanga desa Pakamban Laok.
Ketua Ranting NU Pakamban Laok H. Kurniadi mengatakan bahwa zaman saat ini berbeda dengan sebelumnya. Karena itu pemuda memerlukan perhatian khusus sesuai dengan zamannya.
“Sekarang serba digital, karena itu maka pemuda harus diarahkan ke hal yang positif,” ucapnya, Jumat (28/02/2025).
Menurutnya pemuda itu tak ada guna kalau hanya menjadi penghasut dan merusak kehidupan.
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Pakamban Laok Ach. Subairi Karim mengatakan bahwa masa depan desa 10 dan atau 20 yang akan datang sangat tergantung dengan eksistensi pemuda hari ini. Sekarang sudah masuk era digital Four point zero (4.0) atau Revolusi Industri 4.0 yaitu era transformasi yang ditandai dengan penggunaan teknologi digital.
“Yang masuk ke ruang berfikir dan gaya hidup kita di era ini bukan hanya hal positif tapi juga yang negatif. Judi online, game online bahkan pertarungan ideologi merasuki anak muda,” ucapnya.
Karena itu dia berharap penguatan karakter pemuda menjadi benteng bagi generasi agar tak terpengaruh tindakan negatif pemuda pemudi lainnya.
Pemateri, Rais MWC NU Pragaan KH. Abd. Warits Anwar dalam arahannya mengatakan bahwa penguatan karakter pemuda bermanfaat agar pemuda tidak terperangkap dengan prilaku yang negatif.
“Caranya agar tak terpengaruh hal negatif maka mari bergaul dengan orang yang baik,” pintanya.
Selanjutnya beliau membuka tanya jawab dan bagi yang mau bertanya mendapatkan hadiah buku.
Pemateri kedua Kiyai Zuhir Emha menekankan penguatan karakter pada pengenalan diri sendiri. Kalau sudah tahu diri kita maka akan tahu pada Tuhannya. (Farizal)