KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Pengajian Ramadhan bagi ASN, TNI, Polri, BUMN dan BUMD bersama Bupati Sumenep di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep kali in Jumat (14/03/2025) menghadirkan pembicara KH. Abdul Hamid Rokib Naqsyabandi dari Pamekasan.
Dalam ceramahnya, beliau meminta hadirin bertawajjuh terlebih dahulu pada sesepuh Sumenep, terutama pada Sultan Abdurrahman, Panembahan Samulo, Bindarah Saod.
“Bindarah Saod termasuk Bupati yang paling viral, karena beliau putera Sayyid Abdullah Batu Ampar Pamekasan,” jelasnya di awal ceramah.
Beliau banyak juga menyebut tokoh Sumenep lainnya yang sangat perhatian pada warga petani yang disebutkan Pangeran Katandur, beliau cicit dari Sunan Kudus Jawa Tengah.
Tokoh penting masa lalu sedikit kata banyak berbuat. Bal’am suul khatimah banyak kata tak banyak berbuat.
“Ceramahi dirimu sendiri, sebelum menceramahi orang lain,” ucapnya.
Selanjutnya beliau menyebut Sunan Ampel tokoh penting nusantara yang berhasil memperbaiki pemerintahan dan kerakyatan pada zaman dahulu dengan filsafat Emoh limo artinya menghindari lima perkara.
Apa Emoh limo?, pertama, Emoh main artinya tidak boleh berjudi, baik offline maupun online.
“Berapa banyak kerusakan yang terjadi sebab perjudian online. Saat itu lagi Majapahit lagi bobrok perjudian merajalela,” jelasnya.
Kedua, Emoh ngumbe artinya hindari minuman keras, baik pejabat TNI, Polri, pejabat, termasuk kiyai.
“Kiyai Barsiso seorang alim meninggal suul khatimah karena beliau akhir hayatnya sempat minum minuman keras,” tuturnya.
Ketiga, Emoh Madat, artinya hindari candu, tidak boleh mengonsumsi narkoba narkotika.
“Narkoba bukan rokok, karena di Manuskrip Jati Sunan Kalijaga menghisap tembakau, tapi itu bukan candu,” ungkapnya.
Narkotika pada sisi lain boleh sesuai dengan peraturan seperti untuk pengobatan.
Keempat, Emoh Mali, artinya tidak boleh korupsi. Masa itu, Majapahit runtuh karena penuh dengan korupsi.
“Majapahit tak usah diserang sebentar lagi akan runtuh karena isinya penuh dengan Koruptor,” jelasnya lagi.
Kelima, Emoh Madun, hindari bermain perempuan. Apalagi hari ini dunia sudah masuk era digital, tiktok merajalela.
“Sunan Ampel hanya dengan Falsafah Emoh Lima bisa mengislamkan nusantara,” tuturnya.
Selanjutnya beliau menyebut bahwa pada naskah Derajat disebutkan Raden Paku itu mengaji menjadi murid Sunan Ampel, semua ilmu dikaji oleh Raden Paku, syariat, thariqat dan sekaligus ilmu hakikat. Kata lainnya Sunan Ampel, mendidik Islam yang lima. Pelakunya disebut muslim.
Sunan Ampel juga mendidik dengan rukun imam, sehingga unsur keimanan melekat maka pelakunya disebut Mukmin.
Tak hanya itu, Sunan Ampel juga mengajarkan Thariqat pada Sunan Giri. Sunan Ampel langsung mentalqin Sunan Giri dengan Thariqat Naqsabandiyah.
Dari ajaran iman, Islam dan Ihsan itu mengajarkan kita untuk mengawinkan intelektualitas dengan keimanan.
“Nuansa intelektual harus didukung dengan kerohanian yang baik, maka intelektualitas itu membahayakan.” Jelasnya. (Zbr)