87.9 Mhz - Pragaan Station

Satu Hati, Satu Frekuensi

Budayawan H. Asyari Khatib Bahas Bekerja Adalah Ibadah di Pragaan Station

- Publisher

Minggu, 16 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Budayawan Annuqayah KH. Asyari Khatib Pengurus MWC NU Pragaan hari ini Ahad (16/03/2025) membahas tema Bekerja adalah ibadah di radio Pragaan Station dalam program Dialog Ramadhan.

Gambaran ibadah bukan hanya shalat puasa saja tetapi bekerja menghidupi keluarga adalah juga bernilai ibadah.

“Yang bawa cangkul di kebun tidaklah lebih rendah daripada yang membawa kitab, kata Gus Baha’ sebetulnya semua itu sama dihadapan Allah jika diniati ibadah,” ucapnya.

Jadi kita bekerja, tambahnya merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah.

Kata kuncinya dalam bekerja itu adalah niat. Niat untuk ibadah itu misalnya untuk memenuhi tanggung jawab keluarga, untuk mendidik anak, membahagiakan ibu dan isteri.

“Setiap orang akan memperoleh seperti apa yang ia niatkan. Yang niatnya hanya ingin memperoleh keuntungan semata, maka keuntungan saja yang didapatkan,” jelasnya.

Karena niat itu, katanya yang akan membedakan pekerjaan itu sekedar rutinitas saja atau lebih dari bernilai ibadah.

Guru senior Annuqayah ini juga menyebut bahwa aktifitas apapun yang kita lakukan di dunia kalau diniatkan untuk akhirat, maka akan bernilai ibadah. Makanya, didalam hadis rosulillah SAW menjelaskan, banyak sekali aktifitas yang kelihatannya dunia tapi dengan niat yang baik amal itu menjadi amalan akhirat.

“Sebaliknya banyak aktifitas yang kelihatannya akhirat, tapi sebab niat buruk hanya bernilai dunia saja,” tambahnya.

Baca Juga:   Monev di Desa Pragaan Daya, Sekcam ; Monev Tingkatkan Kualitas Pelaksanaan DD ADD

Menjawab pertanyaan pendengar pekerjaan jelek dengan niat baik, beliau menjawab walaupun niat baik tapi kalau jenis pekerjaan yang dilakukan jelek maka tetap tak bernilai ibadah.

“Pekerjaan jelek itu tak bisa diberi casing dengan niat yang baik, sebab pekerjaannya sudah dilarang,” jelasnya.

Pedagang itu, tambahnya baik, tapi tidak boleh menipu, berdusta. Bertani jangan menjadikan pupuknya dari hasil penipuan.

Selain itu, pekerjaan dengan niat baik dicontohkan seperti seseorang membeli bensin dengan 15.000, niatnya Allah ganjil senang kepada yang ganjil, itu ibadah. Kesempatan yang lain ia membeli dengan angka genap 20.000, niatnya untuk menggembirakan orang lain, itu juga ibadah. Jadi tergantung niat yang kita bisikkan dalam hati.

Kita tak dapat membaca niat seseorang, niat itu pekerjaan dalam hati. Terkadang malaikat pun tidak tahu. Ada orang yang merasa menumpuk pahala di dunia tapi diakhirat tak ada balasan, karena niatnya hanya ingin dipuji manusia.

“Kata Allah, karena niatmu menumpuk pahala itu hanya ingin dipuji manusia, maka di akhirat tidak mendapatkan apa-apa karena engkau sudah mendapatkannya di dunia,” ucapnya.

Beliau juga menyontohkan baiknya niat itu, mengambil sesuatu dengan tangan kanan karena ingin ittiba’ dengan rasul maka ia mendapat pahala, tidak sekedar tradisi kebiasaan saja.

Beliau juga mengatakan dalam niat kita selalu harus menjaga hati jangan sombong, karena tak akan masuk surga orang yang dihatinya ada sekecil apapun rasa sombong.

Baca Juga:   Dinas Perikanan Dorong Anak Gemar Makan Ikan di PAUD Al Burhan Pakamban Laok

“Kesuksesan itu bukan karena kita, tapi karena dikehendaki oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” tuturnya lagi.

Menjawab pertanyaan lainnya tentang ibadah yang memberikan dampak pada kehidupan sosial beliau jelaskan bahwa ibadah seperti shalat yang kita lakukan harus kita resapi isinya, seperti bacaan doa ifititah, semua bacaan itu pengaruhnya kepada kehidupan.

Beliau juga mengajak kita sering membaca dzikir “la ilaha illallahu” sebagai ekspresi keimanan kita, karena itu ekspresi keimanan yang bernilai tinggi.

“Selembar kertas “la ilaha illallah” dalam timbangan akhirat ternyata mengalahkan timbangan pekerjaan buruk di dunia,” tambahnya.

Sementara iman yang paling rendah, katanya adalah membuang duri dijalan.

“Kalau ketemu duri saja tak dibuang, maka perlu dipertanyakan keimanan kita. Artinya kita harus menghindari pekerjaan yang membuat orang lain tersakiti,” jelasnya.

Orang Islam itu, katanya, orang yang menyelamatkan orang lain tersakiti oleh kata-kata kita maupun oleh tangan dan perbuatan kita.

Guru beliau K. Musleh Khairi pernah berkata bahwa bedanya mata lahir dan batin. Diumpamakan seperti kita berjalan ada duri atau sampah tapi dilewati saja, berarti kita hanya punya mata lahir, tak punya matahati.

“Sebab kalau punya mata batin, maka sampah dihadapannya akan dibuang ketempat sampah, tak akan dibiarkan begitu saja,” ungkapnya.

Baca Juga:   Dorong Herd Immunity, Pemdes Sentol Daya Kembali Lakukan Vaksinasi

Pesan beliau diujung pembicaraan, sibukkan tanganmu dengan kerja sibukkan hatimu dengan dzikir.

Terakhir, menjawab pertanyaan pendengar lain agar shalat selalu khusyuk, beliau menjawab bahwa setiap hamba yang sedang melakukan shalat, syaitan sibuk untuk menipunya, tapi tetaplah bertahan, karena Allah menyukai kondisi itu meskipun shalatmu demikian.

“Selangkah demi selangkah untuk memperbaiki kekhusukan shalat,” jelasnya.

Seorang waliyullah K. Muhammad Gunung Sari pernah berkata agar shalat khusuk, sampai bacaan “iyyaka na’budu waiyyaka nastainu” diresapi.

“Kita harus sadar bahwa kita shalat ini bukan karena kekuatan kita, tapi karena kekuatan Allah yang diberikan kepada kita,” tambahnya.

Caranya agar khusuk antara lain dengan menyingkirkan gambar gambar disekitar kita. Imam Ibnu atahlilah mengatakan kalau shalat hari ini tidak khusuk maka bersabarlah lain kali terus berusaha khusuk.

Diujung perjumpaan beliau bercerita, suatu saat Rasulullah bertemu sahabatnya Saad Bin Muadz, tangan Saad sangat kasar, karena bekerja untuk keluarganya. Rasulullah mengangkat tangan yang kasar dan menciumnya. Rasulullah kemudian berkata, Wahai sahabatku, tangan ini yang tak akan disentuh oleh api neraka. Kelak saat Saad Bin Muadz wafat sungguh para malaikat menyambut gembira kedatangan ruhnya, dan arasy berguncang. Saad seorang pekerja keras yang tetesan keringatnya membuahkan sorga.(Zbr)

27 views

Berita Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, PKK Pakamban Laok Panen Kangkung
UMKM Sendang; Pragaan Fair Geliatkan Ekonomi Lokal
Tak hanya UMKM Desa Pakamban Daya, UMKM Desa Pakamban Laok juga mengaku mendapat untung memasarkan produk unggulan
Pelaku UMKM Pakamban Daya Raup Untung Tiap Malamnya di Pragaan Fair 2025
Panitia dan Bunda Safira Buka Layanan Fashdu di Lokasi Pragaan Fair
Tandai Kelulusan Mahasiswanya, Siang Tadi Fisip Unija Gelar Yudisium Rapat Senat Terbuka
Meriah, Atas Nama Bupati, Kadis DPMD Buka Pragaan Fair dan Parade Tongtong Serek di Pragaan
Doa Bersama, Memulai Kegiatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Kecamatan Pragaan

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:36 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, PKK Pakamban Laok Panen Kangkung

Kamis, 31 Juli 2025 - 01:07 WIB

UMKM Sendang; Pragaan Fair Geliatkan Ekonomi Lokal

Kamis, 31 Juli 2025 - 00:36 WIB

Tak hanya UMKM Desa Pakamban Daya, UMKM Desa Pakamban Laok juga mengaku mendapat untung memasarkan produk unggulan

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:27 WIB

Pelaku UMKM Pakamban Daya Raup Untung Tiap Malamnya di Pragaan Fair 2025

Senin, 28 Juli 2025 - 23:24 WIB

Panitia dan Bunda Safira Buka Layanan Fashdu di Lokasi Pragaan Fair

Minggu, 27 Juli 2025 - 08:28 WIB

Meriah, Atas Nama Bupati, Kadis DPMD Buka Pragaan Fair dan Parade Tongtong Serek di Pragaan

Jumat, 25 Juli 2025 - 15:14 WIB

Doa Bersama, Memulai Kegiatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Kecamatan Pragaan

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:24 WIB

Bupati Sumenep Dijadwalkan Akan Buka Pragaan Fair 2025 Besok Malam

Berita Terbaru

Berita

Dukung Ketahanan Pangan, PKK Pakamban Laok Panen Kangkung

Kamis, 31 Jul 2025 - 10:36 WIB

Berita

UMKM Sendang; Pragaan Fair Geliatkan Ekonomi Lokal

Kamis, 31 Jul 2025 - 01:07 WIB

You cannot copy content of this page