Bersama Kiyai Fathorrahman Pengurus MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) Pragaan sekaligus Pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia), dalam acara Dialog Keagamaan Pragaan Station, beliau menjelaskan tentang ciri-ciri malam Lailatul Qadar.
Bermula dari pertanyaan mbak Hodaifah Karduluk yang menanyakan tentang apa ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar.
Kiyai Fathorrahman menjelaskan bahwa diantara ciri datangnya malam Lailatul Qadar, kalau orang tersebut dekat dengan laut, air laut terasa tak begitu asin.
‘Juga ciri lainnya, hewan yang biasanya bersuara keras, terasa sunyi suaranya,” ucapnya, Kamis (14/03/2024) di studio Pragaan Station yang berlokasi di kantor kecamatan Pragaan.
Hanya bagi orang istimewa yang biasa mendapatkan malam Lailatul Qadar, dijelaskan setidaknya ada 3 macam runtutan tanda Lailatul Qadar.
Pertama, orang yang dapat Lailatul Qadar, melihat bumi semua terang benderang, tidak ada yang kelihatan gelap. Semua kelihatan bersinar. Ada juga ulama mengatakan, melihat semua tumbuh-tumbuhan bersujud kepada Allah SWT.
“Tingkatan yang paling tinggi, dia berjalan seperti disalami oleh malaikat,” ucapnya.
Ini katanya merupakan pengalaman rohani dari seseorang ulama yang sudah mendapatkannya.
Namun demikian, secara umum ciri turunnya malam Lailatul Qadar, pada malam itu, tetumbuhan dan alam terasa tenang tak bersuara. (Zbr)