KIMPRAGAAN.COM, PAKAMBAN LAOK – Dalam pertemuan bulanan, Karang Taruna Bakti Darma Kenanga Desa Pakamban Laok kemarin mengadakan pertemuan bulanan sekaligus menggelar Bimbingan Teknis Penulisan Berita. Bertindak sebagai narasumber kegiatan penulisan tersebut Pembina Karang Taruna Ach. Subairi Karim.
Kegiatan bulanan kali ini ditempatkan di rumah sahabat Azmi Mubarak dusun Karang Dalem desa Pakamban Laok. Hadir dalam kegiatan tersebut PJ Kades Pakamban Laok, pengurus dan anggota Karang Taruna, serta anak anak mudah pelajar yang ikut berminat mengikuti teknik penulisan berita.
“Pendidikan jurnalistik itu penting untuk kita ikuti sejalan dengan perkembangan zaman dan tekhnologi sekarang ini,” kata Ketua Karang Taruna Farizal Maulana dalam sambutan, Sabtu (14/06/2025).
Menurutnya, di era yang sudah maju seperti sekarang ini karang taruna harus mampu menyampaikan informasi yang faktual dan aktual kepada masyarakat. Tujuan belajar menulis berita, katanya untuk menambah pengetahuan, juga untuk memenuhi rasa ingin tahu publik tentang berbagai peristiwa yang terjadi.
“Kita harus belajar jurnalistik penulisan agar informasi di pojok terdalam bisa terkuak ke publik dan memberikan manfaat kepada banyak orang,” tambahnya.
Nara sumber penulisan berita Ach. Subairi Karim menjelaskan tentang teknik menulis berita meliputi beberapa tahapan penting, mulai dari pengumpulan informasi hingga penyuntingan.
Pembina Karang Taruna yang sekaligus wakil Ketua PCNU Sumenep ini juga menjelaskan tentang beberapa langkah kunci dalam penulisan berita antara lain menentukan topik, mencari sumber informasi, mengumpulkan data, menggunakan unsur 5W+1H, membuat headline dan lead atau teras berita, serta menulis isi berita.
“Menulis berita itu mudah, yang sulit menekuninya. Gunakan 5 W 1 H dalam penulisan berita, apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana. Jadi berita,” ucapnya, sembari memberi contoh satu-satu teknis penulisannya.
Dia berharap divisi media Karang Taruna selanjutnya membuat group khusus dapur redaksi untuk mulai menggarap berbagai informasi yang ada di desa Pakamban Laok agar terangkat ke permukaan.
Katanya, tak ada penulis hebat yang langsung ahir dari pelatihan. Semuanya tetap membutuhkan proses, kesungguhan, keuletan dan kesabaran untuk selalu menulis meski tidak ada yang memberi imbalan.
“Mulai dengan telaten, sabar, terus menulis dan terus menulis. Ayo berlatih, saya siap mendampingi,” katanya mendorong peserta gemar menulis. (Farizal)