KIMPRAGAAN.COM, SUMENEP – Pembicara pengajian ramadhan di masjid Pemkab Sumenep pagi tadi Jumat (21/03/2025) meminta yang hadir untuk mudah memaafkan bagi yang bersalah. Beliau juga mengkaji Ayat yang turun pertama adalah Ayat iqra’ kita disuruh membaca, semua harus kita baca, baik yang tampak maupun yang tak tampak termasuk membaca kekurangan diri kita.
Beliau menyebut banyak cerita dalam alquran sebagai ibrah dan pelajaran. Surat Yusuf termasuk surat yang paling bagus karena didalamnya terdapat cerita banyak peristiwa yang tidak ada di surat yang lain, seperti cerita orang yang mencintai dan dicintai.
“Ada juga cerita orang yang dengki dan orang didengki, orang yang berpisah dan bertemu kembali, ada juga cerita atasan dan budak, ada juga cerita tentang kesalahan dan ampunan,” jelasnya.
Beliau melanjutkan bahwa setelah nabi Yusuf dibuang kedalam sumur, lalu ditemukan saudagar, akhirnya menjadi perdana menteri. Lalu nabi Yusuf bertemu kembali dengan saudara-saudaranya yang dulu pernah menyakitinya. Pertemuan itu sebab masa paceklik sekitar 7 tahun yang menimpa Mesir. Setelah bertemu, sudaranya mengakui kesalahannya.
“Sebab pengakuan atas kesalahan itu, Nabi Yusuf berkata, sekarang tak usah saling menyalahkan, tidak boleh ada dendam, bahkan saudaranya-pun didoakan oleh nabi Yusuf guna mendapat ampunan dari Allah. Itulah keindahan memaafkan,” jelasnya lagi.
Kita, tambahnya harus rajin memberikan maaf, jangan ada dendam, jika ada orang berbuat salah kepada kita.
Beliaupun melanjutkan perkataan nabi Muhammad, ada empat hal yang perkara yang istimewa, satu menyambung silaturrahim pada orang yang memutus silaturrahim.
“Jika ada orang tak menyapa, sapalah. Tersenyumlah pada orang yang sinis pada kita,” ungkapnya.
Kedua, memberi kemurahan kepada orang yang bakhil kepada kita. Ketiga, maafkan orang yang mendzalimi kita. Kita harus siap membuka diri kepada siapapun yang menyakiti kita.
“Kanjeng nabi tak hanya memberi maaf, bahkan memintakan ampun kepada Allah kepada orang yang yang mendzalimi nabi,” jelasnya.
Namun diantara kita, ada orang mau memaafkan tapi setelah dia meminta maaf. Kalau kita ingin diampuni Allah maka kita harus memaafkan kepada kesalahan orang lain bahkan sebelum orang lain meminta maaf, kalau ingin murah rezekinya, maka kita harus mau memberi maaf kepada orang lain.
“Nabi memberikan maaf kepada orang yang mendzalimi sekalipun orang tersebut tak minta maaf, bahkan Nabi memintakan ampun kepada Allah atas kesalahan orang tersebut,” ulangnya.
Abu Damdam sahabat nabi, katanya, memaafkan semua orang yang pernah menyakitinya.
Tapi, manusia ada nafsu dan ego yang terkadang mendorong jiwanya tak mau memaafkan.
“Ada orang bertetangga, puluhan tahun berbuat baik, tapi ketika sekali saja tetangga kita berbuat kesalahan, maka seolah tak ada baiknya,” sindirnya.
Kata nabi tirulah akhlaqanya Allah, karena Allah Maha Pengampun. Siiapa yang memakai akhlaqanya Allah satu saja maka dia akan masuk sorga. Berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Kata K Sufyan Situbondo, yang bisa melakukan itu adalah manusia pilihan.
Selanjutnya beliau meminta yang hadir juga rajin mencari malam Lailatul Qadar pada malam ganjil di 10 hari terakhir di bulan ramadhan. Kalau ibadah lebih utama ketimbang beribadah 1000 bulan.
“Cari Lailatul Qadar itu dimana saja, bisa di kantor, di pasar, dirumah, bisa dicari dengan membangun kepekaan sosial dengan zakat mal dan lain lain,” tambahnya.
Kalau kita bertemu Lailatul Qadar, kata nabi bacalah “Innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni”. Ya Allah, engkau maha pengampun, ampunilah kami.
“Orang kalau sudah diampuni, maka menghadap Allah dalam keadaan indah,” jelasnya.
Dengan demikian, dengan berburu Lailatul Qadar diharapkan ibadah dan perbuatan kita semoga lebih baik dari waktu sebelumnya. (Zbr)