Foto bersama Ibu Kades dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak dan Keluarga Berencana serta Kader PKK dan Posyandu di Balai Desa |
Aeng Panas – Stunting menjadi salah satu problem kesehatan yang paling disorot di Indonesia. Berbagai program dicanangkan pemerintah untuk mencegah stunting di berbagai desa.
Begitupun juga dengan Desa Aeng Panas, sebagai desa lokus stunting, desa Aeng Panas terus digenjot dengan berbagai irisan program pemerintah dari berbagai dinas instansi, termasuk KB, pada kegiatan bersama PKK dan Kader hari Rabu (20/02/2020) di balai desa Aeng Panas.
Kepala KB Pragaan H. Mujiburrahman, SH. meminta semua pihak menyatukan perhatian mengurai stunting dengan program nyata.
“Hasil riset tahun 2013 lalu, stunting menunjukkan prevelensi balita stunting di Indonesia mencapai angka 37,8 persen. Angka yang sama dengan jumlah balita stunting di Ethiophia. Karena itu kita harus bergegas cepat berantas stunting ini”, ujarnya kepada para peserta yang hadir.
Menurut H. Mujib, stunting adalah kondisi gagal tumbuh. Ini bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk, terkena infeksi berulang, dan stimulasi psikososialnya tidak memadai. Karena itu beliau menghrapkan agar warga rajin ke Posyandu dan menambah gizi makanan.
Sementara petugas dari Kabupaten Sumenep yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga mengatakan bahwa anak dikatakan stunting ketika pertumbuhan tinggi badannya tak sesuai grafik pertumbuhan standar dunia.
Menurutnya juga bahwa dampak stunting bukan sekadar tinggi badan anak tapi juga gangguan psikologis.
“Kalau anak pendek, ketika remaja dia bisa tumbuh lagi. Ada kesempatan kedua untuk menaikkan tinggi badan. Tapi kalau sudah stunting terkait pertumbuhan otak, ketika sudah besar, anak tidak bisa diobati lagi”, tuturnya dengan berwibawa.
Pertemuan Stunting di balai desa Aeng Panas tersebut berusaha menghasilkan solusi, pertama pendidikan kewargaan untuk menyadarkan masyarakat pentingnya gizi seimbang, selanjutnya mendeteksi secara dini kalau ada bayi atau ibu hamil kekurangan gizi, bagaimana cara memberikan treatment dengan segera dan tepat.
Busiyah Ibu Kades Aeng Panas pada kesempatan itu pula bertekad untuk segera mengurangi stunting dengan program desa.
“Kami akan usulkan pada Kades agar stunting ini diorganize lagi agar menjadi kekuatan nyata, yang gerakannya terukur dengan baik,” kata dia.
Beliau juga tambahkan bahwa PKK, kader Poyandu dan Pemerintah Desa bakal meningkatkan terus kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan sanitasi tetap sehat dengan program Dana Desa. Beliau juga bakal mendorong masyarakat untuk memperhatikan pola makan yang seimbang dan bergizi.
“Kalau semua instansi tergerak dan bergerak, maka stunting akan segera teratasi,” kata Bu Kades penuh semangat. (Zbr).
Editor : Badrul/KIM-KMAP