KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN – Komunitas Kita Bisa, pagi ini Sabtu (22/03/2025) melakukan Kajian Ilmu spesial ramadhan 1446 H bertempat di masjid Gema Prenduan. Kajian kali ini mengambil tema “Indahnya Semangat Qiyamul Lail Ramadhan”. Bertindak sebagai narasumber KH. Zarkasyi Rahiem Pengasuh Masjid Mustahil Prenduan, mantan Rais MWC NU Pragaan. Kegiatan dimulai sejak jam 01.30 malam dengan i’tikaf dan sahur bersama, shalat berjamaah subuh, kajian ilmu sampai waktu Dhuha, dilanjutkan pemberian zakat fitrah.
Kiyai Zarkasyi memulai kajian dengan mendoakan semua yang hadir agar semua yang kita lakukan menjadi sebab kuatnya kita memperoleh door prize dari Allah berupa husnul khatimah.
“Yang indah jika semangat, yang indah berjamaah membangun kebersamaan, karena kita bisa mengaitkan hati kita satu sama lain,” jelasnya.
Perbedaan tempat tak akan jadi masalah, karena diikat oleh indahnya hati dan kekompakan semangat kita. Semangat kompak atau kerja bareng itu diteladani oleh tukang adzan nya masjid gemma dahulu di zaman Kiyai Gemma bernama sarenteng, karena beliau menggabungkan biji cincin.
Beliau berharap kepada yang hadir agar terus bisa menghidupkan semangat Qiyamul Lail dengan konsep, pertama jakaja (tabah).
“Bahkan orang tidur saja miring kanan, selain niat mengikuti jejak nabi Muhammad SAW. Jangan telentang atau miring kiri, agar kita bangun dengan semangat untuk ibadah,” tuturnya.
Saat tidur kita, katanya, diri kita diikat oleh syaitan, kalau kita bangun maka ikatan syaitan lepas satu, kalau kita lanjutkan dengan wudhu lepas ikatan berikutnya, kalau kita lanjutkan shalat maka lepas semua ikatan syaitan.
Yang kedua, punya niat yang tulus. Tugas itu tidak dipikir tapi dikerjakuncinya ikhlas, lillahi ta’ala.
“Semua kepunyaan Allah, semua anggota badan dan diri kita pun hanya milik Allah,” jelasnya.
Keempat, yang bisa membantu kita semangat, tidur dalam keadaan suci punya wudhu. Yang membuat kita berat untuk bangun tidur karena kita sejatinya membawa kotoran baik isi perut maupun dosa dosa. Kalau bisa kita wudhu, maka Allah akan menolong kita.
Kelima, jangan banyak berbuat dosa. Kalau kita, salah dan dosa, maka kita segera bertaubat.
Rasulullah dalam semangat membangun qiyamul lail sampai bengkak kakinya. Ketika ditanya hal tersebut, Rasulullah menjawab apakah aku tak ingin menjadi hamba yang bersyukur.
Beliau bercerita, di Yaman bahkan anak bayi juga dibangunkan untuk shalat Qiyamul Lail, itu pendidikan keimanan.
Dalam sebuah komunitas diperlukan orang-orang yang menggerakkan komunitasnya dengan semangat militan.
“Kalau tak ada yang semangat, maka tak akan bangkit organisasi kita ini.” Pungkasnya. (Zbr)