Salah satu kelompok meja Kader Posyandu sedang mempraktekkan hasil arahan Petugas Puskesmas |
Aeng Panas – Berbagai upaya dilakukan Kader Posyandu untuk memberdayakan dirinya, mulai memahami tugas kader secara umum, mereka juga dilatih oleh Puskesmas Pragaan kenal lebih dalam tentang tugas Posyandu sebelum, hari H dan pasca kegiatan Posyandu.
Kegiatan dilaksanakan di Balai desa Aeng Panas pada hari Rabu (04/03/2020).
Petugas Puskesmas Pragaan Ibu Wati memberi penjelasan tugas kader saat pelaksanaan Posyandu dengan tugas pelayanan 5 meja, meliputi :
1. Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau balita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register ibu hamil.
2. Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS.
3. Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
4. Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.
5. Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain : Pelayanan Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana, Pengobatan Pemberian pil penambah darah (zat besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.
Pak Joni, petugas dari Puskesmas Pragaan, juga mengingatkan agar berhati-hati dalam penimbangan bayi, akurasi ukuran berat bayi, penulisan pada KMS dll, itu akan memengaruhi jelek bagusnya status gizi anak yang pada gilirannya akan memengaruhi status desa juga, berpengaruh pada stunting juga, katanya penuh wibawa.
“Kita juga harus menguatkan keilmuan kader Posyandu lansia, balita, remaja, lansia, kader jumantik (juru pemantau jentik), kader Kesling (kader kesehatan lingkungan), kalau perlu di SK. Kades”, ujarnya mengakhiri.
Selain silaturrahim, kegiatan referesing kesehatan ini juga untuk menentukan strata posyandu untuk menstimulir kekurangan pelayanan posyandu selama ini.
“Stratanya Posyandu itu pratama, utama, mandiri. Posyandu Aeng Panas ini harus makin kuat, harus makin mandiri dan tangguh” ujar beliau lagi.
Terakhir, pendidikan kesehatan kader ini juga mengarah pada teknis publik speaking dan pelaporan, agar kader makin mampu memahami bahasa publik sehingga makin bisa beradaptasi dan diterima dengan renyah oleh masyarakat. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).