Pengurus Badan Ansor Anti Narkoba usai mempersiapkan acara sosialisasi bahaya Narkoba di Balai Desa Aeng Panas |
Aeng Panas – Menyambut gelar Konferensi Anak Cabang Ansor Pragaan guna tentukan Ketua Ansor Pragaan, Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) Pragaan lakukan sosialisasi Bahaya Narkoba di balai Desa Aeng Panas pada hari Selasa, (03/03/2020).
Sejak pagi jam 7 para punggawa Gerakan Pemuda Ansor Pragaan sudah merapatkan barisan di balai desa, menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti kursi, sound, banner acara, dll.
Ketua PAC GP. Ansor Pragaan Moh. Qudsi menghimbau agar pemuda dan pelajar sejak awal menjauhi narkoba.
“Awalnya para pelajar hanya mencoba, berlanjut menjadi ketergantungan yang mengerikan. Ketergantungan narkoba akan menghancurkan generasi Indonesia,” tuturnya sambil menyiapkan acara yang akan dihadiri Kapolsek Prenduan.
Menurutnya, pengguna narkoba dapat dikenali dari tanda dan gejalanya apabila pemuda terkena narkoba antara lain, berat badan menurun drastis, mata terlihat cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitam-hitaman. Emosi atau sangat sensitif dan cepat merasa bosan, bila ditegur atau dimarahi menunjukkan sifat membangkang. Nafsu makan tidak menentu, malas dan tidak bertanggung jawab seperti tidak ngerjakan tugas tugas sekolah.
Juga ia sering menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga, sering pergi tanpa pamit dan pulang tengah malam, suka mencuri uang orang tua dirumah. Waktu dirumah kerap dihabiskan dikamar tidur atau ruang gelap seperti kamar mandi, malas mandi, sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, sering bohong, sering menguap.
“Tanda tanda itu dapat menjadi prediksi kuat anak pelajar kena narkoba”, tuturnya penuh perhatian.
Ketua Baanar Imam Ghazali juga menerangkan bahaya narkoba bagi remaja dan pelajar dapat menyebabkan efek negatif yang dapat menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem pada susunan saraf pusat diotak.
“Kalau syaraf otak sudah kena, maka sulit disembuhkan,” katanya menambahkan.
Masa remaja dan pelajar, menurutnya, justru kuat keinginan untuk mencoba-coba sebab ikut trend dan gaya hidup serta bersenang-senang.
“Mulanya tampak wajar saja, tapi hal itu akhirnya memudahkan remaja untuk terdorong menyalah gunakan narkoba”, ujarnya lagi.
Karena itu tak ada pilihan lain kecuali sejak dini pemuda dan pelajar kita harus menjauhi Narkoba. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).