KIMPRAGAAN.COM, PRAGAAN -Membangun kekompakan dan gotong royong, pagi tadi warga desa Pakamban Laok turun ke sungai guna melakukan normalisasi sungai yang sering terhambat oleh tiang jembatan lama yang berada di tengah sungai.
Tiang jembatan tersebut kerap kali menjadi penghalang sampah bahkan lumpur sungai yang semakin dangkal, sehingga dalam kesepakatan warga yang dibicarakan dalam musyawarah bersama masyarakat setempat maka jembatan lama yang berada di sebelah barat masjid Al Munawir, yang sudah tidak terpakai dibongkar, tujuannya agar hambatan arus banjir lancar tak terhalang tiang jembatan.
“Bukan hanya sampah yang tersangkut, tapi juga lumpur batu tersangkut sehingga membutuhkan pengerukan sungai,” kata Muarif Ketua RT sekaligus korlap gerakan pengerukan sungai.
Jembatan lama yang ada tersebut selain sudah tidak lagi digunakan oleh warga karena sudah ada jembatan baru, juga dikhawatirkan menjadi mainan anak-anak sehingga sangat berbahaya.
“Kadang jadi tempat mainan anak-anak, bahaya kalau terjadi sesuatu,” tambahnya.
Selain itu, jembatan lama yang sudah tidak terpakai dinilai warga tidak ada manfaatnya, sehingga pahala sumbangan warga yang dibangun sejak dulu tidak jalan, lebih baik dipugar dan bahan materialnya bisa difungsikan untuk hal lain yang lebih berguna.
“Jariyah sumbangan warga bisa tidak jalan kalau tidak dimanfaatkan. Maka perlu ada solusi lain, dibongkar dan dijariyahkan atau digunakan untuk yang lebih bermanfaat.” Kata Ketua BPD Kiyai Homaidi dalam pertemuan warga sebelumnya.
Tampak warga kompak turun ke sungai sejak pagi hingga sore hari, melakukan pengerukan lumpur agar debit air tak terhambat sehingga dinding jembatan sungai yang baru dibangun tidak terjadi gerusan.
“Akibat lumpur terhambat, kini dinding kaki jembatan yang baru dibangun mengalami pengelupasan sehingga ide pengerukan lumpur dan pembongkaran jembatan tepat sekali dilakukan.” Kata PJ Kades Pakamban Laok Ach. Subairi Karim, Ahad (18/05/2025). (Zbr)