Dokumentasi, Persiapan Shalat Jenazah Alm. Ketua RMI NU Pragaan |
Pragaan Daya – Duka bergelayut di bumi NU Pragaan, pasalnya Ketua Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah Nahdaltul Ulama (RMI NU) Pragaan sekaligus Sekretaris Ranting NU Pragaan Daya K. Muhammad Romli Syuja’i secara mendadak meninggal dunia pagi subuh Selasa, (02/06/2020) di Masjid kediamannya lembaga pendidikan Al Islamiyah IV Pragaan Daya.
Menurut yang dituturkan adiknya K. Muntaha Syuja’ie bahwa kewafatannya terbilang mendadak, karena sebelumnya masih biasa beraktifitas.
“Beliau rutin menghidupkan pengeras suara yang mengumandangkan dzikir jelang adzan subuh. Eh..setelah pengeras suara dzikir hidup, jeda beberapa saat tak ada suara lagi, ibu curiga, didatanginya ke masjid, almarhum dijumpai ibunya sudah meninggal seraya bersujud, sedang pengeras suara di loudspiker masih menyala tanpa dzikir”, ujanya menjelaskan kewafatan beliau.
Banyak teman mengabarkan bahwa akhir ramadhan barusan beliau juga tampak terlihat menghadiri kegiatan Tasyakuran Tadarus Al-Quran di Kantor Majlis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWC NU) Pragaan. Banyak orang berduka dengan kepergian beliau. Selain dikenal tawaduk dan sabar beliau dikenal aktif di kegiatan ranting NU setiap bulannya.
Media sosial di group NU dipenuhi ucapan duka cita atas kepulangan beliau. Masing masing memberi kesaksian akan kebaikan pribadi beliau.
“Sebelum dan saat dimandikan, kening dan badan beliau berkeringat. Tanda bahwa beliau wafat dalam keadaan Husnul Hhatimah”, ujar K. Maktum Ridha memberi kesaksian.
Keluarga besar Al-Muqri memberi keterangan juga, bahwa almarhum merupakan putra khadimul ma’had PP. Al-Muqri Prenduan.
“Aba al-marhum, Kiai Syujaie, adalah khadim setia Mba Ali (bagian pengurus kuda) dan Mba Hayati (bagian ke pasar) _rahimahumā-Llā. Pernah Kiai Syuja’i jatuh dari pohon kelapa dan konon mengalami patah tulang, namun tidak mau pulang dan memilih dirawat di pondok. Alasannya: “mik ékabuto Nyai Sepo” (barangkali nyai sepuh butuh tenagaku)”, kesan keluarga Al-Muqri lewat medsos mengingat kekhadiman ayahandanya.
Banyak kiyai hadir dalam penguburannya, tampak KH. Zainurrahman Hammam, Drs. KH. Ahmad Junaidi Muarif, pengurus teras MWC, ranting, dan sejumlah kiyai kampung. Usai dishalati janazah dibacakan tahlil oleh Ketua MWC NU Pragaan Drs. KH. Ahmad Junaidi Muarif. Semoga beliau Husnul Khatimah, dosa-dosa beliau diampuni dan ditempatkan di sorganya Allah. Sebagaimana dawuh KH. Hasyim Asyari “Siapa yang membantu perjuangan NU, maka akan diakui santrinya dan didoakan Khusnul Khatimah beserta keluarganya”. Amin. (Zbr/Badrul/KIM-KMAP).