87.9 Mhz - Pragaan Station

Satu Hati, Satu Frekuensi

MWC NU Pragaan : Pancasila Bukan Agama, Bukan Tata Kepentingan Tapi Tata Nilai

- Publisher

Jumat, 28 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurus MWC NU Pragaan mengisi Materi Wawasan Kebangsaan pada Makesta IPNU-IPPNU Aeng Panas 

Aeng Panas – Pengurus MWC NU Pragaan Ust. Zubairi Karim, Jumat (29/02/2020) mengisi materi Wawasan Kebangsaan pada acara Makesta IPNU-IPPNU Ranting Aeng Panas di Madrasah Annajah Allailiyah Desa Aeng Panas.

Panjang lebar beliau jelaskan empat pilar kebangsaan yang dibangun pendiri bangsa khususnya para petinggi NU. Empat pilar tersebut disingkat PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945).

Dalam kesempatan tersebut beliau beberkan peran para pendekar keilmuannya NU KH. Ahmad Shiddiq, KH. As’ad Syamsul Arifin serta Gus Dur dalam Muktamar ke-27 NU di Situbondo pada 1984.

Baca Juga:   TP. PKK Pakamban Daya Lakukan Rapat Konsultasi dan Pembinaan 10 Program Pokok

“Pengusul diterimanya Asas Tunggal Pancasila itu Gusdur, Legitimatornya KH. Ahmad Shiddiq dan Garansornya KH. As’ad Syamsul Arifin”, tuturnya.

“Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dalam posisi mau menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama. Pancasila hanya wadah cara pandang hidup berbangsa agar warganya dapat menjalankan perintah agama sesuai keyakinan agamanya masing masing”, tuturnya dihadapan puluhan peserta Makesta IPNU-IPPNU.

Beliau jelaskan pula bahwa hasil penting dalam Muktamar tersebut adalah kembalinya NU ke Khittah 1926 dan penerimaan terhadap Pancasila sebagai asas tunggal.

“Dengan Pancasila, bukan berarti agama akan dipancasilakan. Karena alasan itulah ulama NU mau menerima Pancasila sebagai asas organisasi, tanpa harus meninggalkan Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai dasar akidahnya”, tambahnya meyakinkan peserta.

Baca Juga:   PJ Kades Prenduan : Vaksin Untuk Kesehatan dan Gawe Pilkades

Beliau juga membuka tabir sejarah orde baru banyaknya kepentingan kekuasaan tempo dulu yang menunggangi pelaksanaan Pancasila, mengharuskan kita, tuturnya, untuk menempatkan Pancasila sebagai tata nilai luhur kebangsaan, bukan tata kepentingan untuk meraup seonggok kekuasaan.

Tak henti beliau jelaskan bahwa Muktamar Ke 27 Situbondo selain memaksa kembalinya NU ke civil society yang kemudian disebut Khitah, hal lainnya yang menjadi soal mendasar yaitu penerimaan NU terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi dan konstitusi negara, serta membicarakan kemandirian jam’iyah NU.

“Penerimaan Asas Tunggal Pancasila dulu pada zamannya dianggap kontroversial dan menggemparkan jagad Indonesia. Bagi yang tidak memahami argumentasinya, mereka menentang dengan keras, tetapi yang mengerti pandangan dasarnya yang rasional, sistematis dan proporsional, justru malah tertegun, memuji dan bahkan simpati”, jelas santri jebolan PP Annuqayah ini dengan berapi-api.

Baca Juga:   Nyai Hj. Maftuhah, Istri Almarhum KH. A. Fauzi Sirran Pesantren Al Ihsan Jaddung Pragaan, Wafat

Terakhir beliau ingatkan agar santri IPNU-IPPNU tidak mudah terprovokasi dengan suguhan pertanyaan provokatif dari kelompok agama yang mau membenturkan Islam dan Pancasila.

“Tak ada benturan Islam dan Pancasila. Sila-sila Pancasila justru menjiwai nilai nilai keislaman yang yang terkandung dalam agama Islam dan agama lainnya”, ujarnya mengkahiri materinya. (Zbr).

Editor : Badrul/KIM-KMAP

1 views

Berita Terkait

Pemdes Sentol Daya Bina Karang Taruna dan Sosialisasi Bahaya Narkoba
Di Puskesmas Pragaan, Forpimka, Pemdes dan Stakeholder Komitmen ODF Bebas Buang Air Besar Sembarangan
Usai Apel, Kec Pragaan Rutin Lakukan Doa Pagi Kuatkan Kebersamaan
Peringati Hari Jadi Sumenep, Camat, Forpimka dan Warga Pragaan Bersihkan Endapan Sampah Sungai Jerman
Bangun Semangat Kerja, Pemdes Sendang Tingkatkan Kapasitas Perangkat Desa Dan BPD
Pemdes Sendang Gelar Pembinaan Karang Taruna dan Antisipasi Dini Bahaya Narkoba
Percantik Halaman Kantor, Camat dan Sekcam Pragaan Pimpin Upaya Percantik Lingkungan Kecamatan
Di Desa Pakamban Laok, Puskesmas Pragaan Lakukan Pembinaan ILP kepada Kader Posyandu

Berita Terkait

Selasa, 29 Oktober 2024 - 07:34 WIB

Pemdes Sentol Daya Bina Karang Taruna dan Sosialisasi Bahaya Narkoba

Senin, 28 Oktober 2024 - 20:05 WIB

Di Puskesmas Pragaan, Forpimka, Pemdes dan Stakeholder Komitmen ODF Bebas Buang Air Besar Sembarangan

Senin, 28 Oktober 2024 - 08:29 WIB

Usai Apel, Kec Pragaan Rutin Lakukan Doa Pagi Kuatkan Kebersamaan

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:27 WIB

Peringati Hari Jadi Sumenep, Camat, Forpimka dan Warga Pragaan Bersihkan Endapan Sampah Sungai Jerman

Jumat, 25 Oktober 2024 - 16:46 WIB

Bangun Semangat Kerja, Pemdes Sendang Tingkatkan Kapasitas Perangkat Desa Dan BPD

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:40 WIB

Percantik Halaman Kantor, Camat dan Sekcam Pragaan Pimpin Upaya Percantik Lingkungan Kecamatan

Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:20 WIB

Di Desa Pakamban Laok, Puskesmas Pragaan Lakukan Pembinaan ILP kepada Kader Posyandu

Rabu, 23 Oktober 2024 - 09:48 WIB

Radio Pragaan Station Pagi Ini Ulas Urgensi Hari Santri 22 Oktober

Berita Terbaru

You cannot copy content of this page