Kumpulan Rutin Ranting NU Aeng Panas di Kediaman K. H. Raji’ie |
Aeng Panas – Seperti sudah diketahui oleh warga NU bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan penyelenggaraan Muktamar pada tanggal 5-10 Rabiul Awwal 1442 Hijriah atau 22-27 Oktober 2020 di Lampung, yang berbarengan dengan momen Hari Santri. Pembiayaan Muktamar oleh PBNU digalang dari kekuatan warga melalui gerakan Koin Muktamar.
Diberbagai kesempatan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj menghimbau agar gerakan Koin Muktamar di seluruh penjuru dunia disukseskan. Tujuannya untuk membangun kemandirian jamaah dan jam’iyah NU melalui perhelatan Muktamar 5 tahunan.
Begitupun juga di ranting NU Aeng Panas, himbauan Ketua Umum PBNU itu diteriakkan ke ranting dan disambut antusias oleh pengurus. Pertemuan rutin bulanan kali ini Jumat (14/02/2020) selain diisi dengan pengarahan Rais Syuriyah MWC NU juga digalang gerakan koin, semua yang hadir antusias menaruh uang rupiah kedalam kotak yang dibawa pimpinan lembaga Lazisnu MWC NU Pragaan.
Rais Syuriyah MWC NU Pragaan KH. Zarkasyi Rokhim mengupas perkataan sahabat bahwa Islam akan kuat jika ada jamaah, jamaah akan kuat jika ada pengurus, pengurus akan kuat jika ada pengakuan dan ditha’ati oleh warganya.
” Maka dengan menaati perintah pengurus dan pemimpin adalah upaya kongkrit menguatkan Islam itu sendiri”, dawuh beliau penuh wibawa.
Sementara itu Pembina Lazisnu MWC NU Pragaan Ust Zubairi Karim mengatakan bahwa Koin Muktamar akan dikirab berbasis lembaga pendidikan selama 1 minggu.
“Siapa membantu perjuangan NU akan dianggap santrinya KH. Hasyim Asyari, dan didoakan beliau khusnul khatimah bersama keluarganya. Membantu NU salah satunya mendukung gerakan koin. Himbau santri dan warga merogoh kocek untuk NU”, ujarnya disambut antusias anggota NU yang hadir.
Pada pertemuan rutin itu juga disosialisasikan gerakan infaq tahlil bagi ketua kumpulan dan kiyai kampung yang hadir.
Infaq tahlil adalah cara NU menggalang sumbangan warga dengan menghadiahkan tahlil kepada almarhumin yg minta didoakan.
Ust Zubairi Karim juga mengatakan bahwa hebatnya NU tak hanya memberikan manfaat bagi yang masih hidup tapi juga mendoakan yang sudah meninggal dunia agar diselamatkan dari fitnah dunia dan akhirat. (Zbr).
Editor : Badrul/KIM